BEKESEAH.co, Bontang - Fakta mengejutkan terungkap dalam kasus dugaan ijazah palsu yang menyeret nama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam. Dalam keterangan pers yang digelar Polres Bontang, Senin (2/6/2025), diketahui jika proses penyelidikannya berlangsung selama 6 bulan dan memeriksa 9 saksi. Hasilnya,

Kapolres Bontang AKBP Alex Frestian Lumban Tobing menjelaskan, ada tiga kesimpulan yang diambil berdasarkan gelar perkara internal dan gelar perkara khusus. Pertama, tidak ditemukan cukup bukti untuk menindaklanjuti laporan sebagai tindak pidana.

Kedua, unsur pemalsuan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263 ayat (1) dan (2) Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tidak terpenuhi. Ketiga, penyelidikan dihentikan sesuai ketentuan Pasal 102 KUHAP karena tidak terpenuhinya unsur pidana.

"Polres Bontang telah memproses laporan ini sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku setelah dilakukan klarifikasi kepada pihak Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Red.)," katanya.

Dari hasil klarifikasi ke Kemendiktisaintek, diketahui bahwa Andi Faizal Sofyan Hasdam merupakan mahasiswa pindahan dari Universitas Trunajaya Kota Bontang. Dia lalu melanjutkan kuliah di Universitas Tridharma Kota Balikpapan.

AKBP Alex Frestian Lumban Tobing menerangkan, proses penyelidikan dilakukan Polres Bontang melalui Satuan Reserse Kriminal. Serangkaian proses penyelidikan yang mendalam dan komprehensif dilakukan. Termasuk klarifikasi langsung kepada instansi terkait.

Selain itu, AKBP Alex Frestian Lumban Tobing menjelaskan, pengaduan awal diterima berdasarkan surat dari Dewan Pengurus Cabang (DPC) Pusat Hubungan Masyarakat (PHM) Kota Bontang dengan nomor 03/XI/PHM-BTG/2024 tertanggal 12 November 2024, serta disusul dengan surat lanjutan dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) PHM Kota Samarinda sebagai pengambil alih pelaporan.

Dalam laporan itu disebutkan, seseorang berinisial AT, menemukan fotokopi ijazah terlapor di sekitar halaman parkir Kantor DPRD Kota Bontang, November 2024 lalu. Temuan itu kemudian dilaporkan AT kepada DPC PHM Kota Bontang.

"Adapun objek pelaporan adalah dugaan pemalsuan ijazah nomor 11.01033 atas nama AFSH. Ternyata setelah dilakukan penyelidikan nomor yang terdaftar dan terverifikasi adalah 11.1101043," ujar AKBP Alex Frestian Lumban Tobing.

"Perbedaan nomor ijazah 11.01033 yang dipersoalkan merupakan kesalahan administrasi dalam dokumen temuan, bukan bentuk pemalsuan," tutupnya. (*)

Klarifikasi dan Hasil Penelusuran Polres Bontang

- Pihak pelapor melalui surat resmi telah mengajukan permintaan klarifikasi ke Kemendikbudristek pada 29 November 2024.
- Berdasarkan balasan dari Kemendikbudristek tanggal 12 Februari 2025, diperoleh informasi:
a. AFSH terdaftar sebagai mahasiswa aktif pindahan dari Universitas Trunajaya Bontang ke Universitas Tridharma Balikpapan.
b. Terverifikasi lulus pada 8 Agustus 2016 dengan nomor ijazah 11.01043 dan Nomor Ijazah Mahasiswa (NIM) 2015110025T.
c. Informasi ini diperkuat melalui pengecekan pada laman resmi Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) dan Penomoran Ijazah dan Sertifikat Profesi Nasional (PISN) Kemendikbudristek.
d. Perbedaan nomor ijazah yang dipersoalkan (11.01033) merupakan kekeliruan administrasi dalam dokumen temuan dan tidak terbukti sebagai bentuk pemalsuan.

SUMBER: Polres Bontang

Penulis: Andri Saputra

JANGKAU BERITA BEKESAH LEBIH BANYAK DI GOGGLE NEWS klik link di bawah ini

https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMLWJygsw9aThAw?hl=id&gl=ID&ceid=ID%3Aid

Atau dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG

Surat Palsu

Delapan Penumpang KM Binaiya di Lok Tuan Ketahuan Bawa Surat Antigen Palsu