Connect with us

Bontang

Sempat Melawan, Warga Lok Tuan dari Pantauan Klaster Gowa Akhirnya Mau Diperiksa

Published

on

BEKESAH.co – Klaster penularan virus corona yang mengkhawatirkan itu dikenal dengan klaster Ijtima Gowa. Di Kaltim, seorang peserta agenda yang pulang dan akhirnya dinyatakan positif Covid-19 meregang nyawa di RS Kanudjoso Djatiwibowo, Balikpapan, akhir Maret lalu.

Hal ini menjadi salahsatu alasan Pemkot Bontang menyisir warganya yang sempat berangkat ke Gowa, Sulsel pada bulan lalu dan telah kembali. Dari Kelurahan Lok Tuan, Kecamatan Bontang Utara, seorang warga diketahui mengikuti rombongan Ijtima itu sempat menolak pemeriksaan yang hendak dilakukan petugas medis di kediamannya.

“Awalnya menolak dan melawan keras. Mau diperiksa kalau imbauan Wali Kota dicabut, ini agak aneh orangnya,” ungkap Kepala Seksi (Kasi) Binmas Islam Kemenag Bontang Ali Mustofa, Rabu (15/4/2020).

Ia mengatakan, pria yang menolak untuk diperiksa itu berusia sekitar 70 tahun. Kemenag Bontang diminta tim kesehatan penanganan pencegahan Covid-19 untuk mendampingi pemeriksaan terhadap sejumlah alumni Ijtima ini.

Advertisement

“Baru bisa ditemui setelah beberapa kali mencoba mendatangi rumahnya. Memang agak tertutup, sempat kucing-kucingan mencarinya. Tapi Alhamdulillah, setelah perjuangan dengan diplomasi agar mau diperiksa, akhirnya bersedia,” ucapnya.

Pemeriksaan yang dilakukan di antaranya pengecekan tensi, pengambilan sampel darah dan wawancara kesehatan.

Hasil pemeriksaan menerangkan kondisi kesehatannya masih dalam kondisi normal. Ia diimbau untuk karantina mandiri di rumah.

(Baca: Ikut Rombongan Ijtima di Gowa, 2 Warga Tanjung Laut Positif Rapid Test Corona)

Advertisement

Senada dengan Ali, Babinkamtibnas Lok Tuan Aipda Ahmad Bajuri yang ikut dalam pencarian mengaku sempat kesulitan untuk bertemu dengan warga tersebut. Ia mendapatkan informasi dari warga sekitar jika yang bersangkutan baru saja pulang dari mengikuti kegiatan di Gowa.

Baca Juga  Peminat Kartu Prakerja di Bontang Sudah 350 Pendaftar

“Warga tidak langsung men-judge orang tersebut punya wabah, tidak. Cuma khawatir orang yang dimaksud terkait kesehatannya karena belum periksa juga,” ujarnya.

“Kita tahu yang dari Gowa itu banyak yang terkena virus, di Kaltim juga ada di beberapa daerah, Bontang jangan sampai kecolongan lagi lah, makanya diantisipasi,” tutup Bajuri.

 

Advertisement

Penulis : Maimunah Afiah