Connect with us

Kriminal

Polri Segera Ekstradisi Buronan Narkoba Thailand, Chaowalit Thongduang

Published

on

Akan Diekstradisi : Buronan Kelas Kakap Chaowalit Thongduang (istimewa)

BEKESAH.co, KRIMINAL – Polri akan mengekstradisi buronan narkoba nomor satu Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman, yang ditangkap pada 30 Mei 2024 di kawasan Badung, Bali.

Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri, Irjen Krishna Murti, mengonfirmasi bahwa penyerahan buronan tersebut akan dilaksanakan  Selasa (4/6/2024).

“Ekstradisi nanti besok Selasa,” ujarnya, dilansir dari saluran media resmi Humas Polri Selasa (3/6/2024).

Sementara itu, Direktur Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukhti Juharsa, mengungkapkan bahwa Polri akan mengajukan barter Chaowalit dengan buronan narkoba Indonesia, Fredy Pratama.

Advertisement

“Tapi Kita minta Thailand juga menangkap Fredy,” kata Mukhti di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Minggu (2/6/2024) lalu.

Baca Juga  Dua Pemuda di Telihan Ditangkap, Diduga Terlibat Jaringan Narkoba

Mukhti menjelaskan bahwa Polri akan mengajukan Chaowalit sebagai barter dengan Fredy Pratama jika sudah tertangkap. Artinya, Chaowalit akan dikembalikan ke Thailand, sementara Fredy akan diproses hukum di Indonesia.

Chaowalit Thongduang, yang juga dikenal sebagai Sia Paeng Nanod (38), adalah tahanan kasus percobaan pembunuhan terhadap seorang polisi dalam rangkaian percobaan penculikan pada 2 September 2019 di provinsi Phatthalung, Thailand. Ia divonis 20 tahun enam bulan oleh Pengadilan Phatthalung pada Januari 2022 dan dipindahkan ke penjara Nakhon Si Thammarat pada 7 Agustus 2023.

Pada 20 Oktober 2023, Chaowalit dibawa oleh sipir penjara ke RS Maharat Nakhon Si Thammarat untuk perawatan gigi. Namun, setelah sampai di rumah sakit, dokter menunda pemeriksaan tersebut. Saat hendak dibawa kembali ke penjara, Chaowalit terjatuh ke lantai dan kemudian dirawat di lantai 6 rumah sakit itu. Kakinya diborgol di tempat tidur dan diawasi oleh dua sipir.

Advertisement

Pada Minggu, 22 Oktober pagi, Chaowalit berhasil melarikan diri dari rumah sakit, mengakibatkan perburuan besar-besaran yang berakhir dengan penangkapannya di Bali pada 30 Mei 2024.

Sumber ; Humas Polri