Connect with us

Bontang

Pemkot Bontang Sudah 2 Kali Minta ke Pusat Tambah Kuota BBM Subsidi, Tapi ..

Published

on

Wali Kota Bontang Basri Rase saat membahas kuota BBM ke awak redaksi Bekesah.co, Mingu (17/12/2023).

BEKESAH.co, Bontang – Pemerintah Kota Bontang  rupanya sudah meminta tambahan kuota BBM bersubsidi ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Hal ini dilakukan untuk mengurai antrean panjang kendaraan yang kerap terjadi setiap harinya.

Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan, bila berbicara kebutuhan ideal, penampakan antrean yang acapkali terjadi membuktikan kebutuhan bahan bakar memang perlu ditambah. “Fakta mengatakan sepanjang masih ada antrean itu berarti kurang. Kalau berbicara ideal kan tidak ada lagi antrean kita temui di jalan,” ujar Basri kepada Bekesah, Minggu (17/12/2023).

Baca Juga  Harga Emas Turun Rp12.000, Waktu yang Tepat Investasi

Basri menyebut, Pemkot Bontang sudah berupaya beberapa kali menyurat ke BPH Migas. Namun, belum ada keputusan dari perusahaan pelat merah tersebut. “Kita menunggu tapi belum ada jawaban,” kata Basri.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Bontang, Mochammad Arif Rohman, membenarkan, pihaknya terhitung sudah dua kali meminta tambahan kuota ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).  “Kami sudah menyurat di tahun ini Maret dan Agustus bahkan saya datang ke sana langsung,” ujarnya.

Advertisement

Dia mengatakan, BPH Migas menyebut penambahan kuota untuk tahun ini tidak bisa. Lantaran harus melihat realisasi pemakaian per tri wulan. Meski demikian, kuota BBM akan ditambah melalui evaluasi setiap daerah yang dirasa mendapat penyaluran kuota berlebih. “Jadi daerah yang kuota BBMnya berlebih akan digeser ke kita,” katanya.

Arif menyebut, kuota BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar masih tercukupi hingga akhir tahun. Hingga periode November, realisasi Pertalite sebesar 88,75 persen dari kuota 25.168 Kilo Liter, sisa kuota 2.880 Kilo Liter. “Adapun Bio Solar dari kuota 17.934 Kilo Liter terealisasi 88 persen, dan tersisa kuota 2.142 Kilo Liter,” bebernya.

Lebih lanjut Arif menjelaskan, antrean panjang ini terjadi karena disetopnya pelayanan penyaluran BBM bersubsidi di dua SPBU yang melakukan pelanggaran. “Karena 2 SPBU ini mendapat pembatasan, makanya antrean panjang terjadi,” jelasnya.

Kendati demikian, sanksi itu akan dicabut per tanggal 20 Desember. Sehingga antrean kemacetan kendaraan dipastikan kembali bisa berjalan normal. Saat ini, SPBU Bolumbuen yang berlokasi di Jalan Aip II KS Tubun, Lang-Lang pun mulai beroperasi meskipun tak buka setiap hari. “Tapi setidaknya SPBU Bolumbuen ini sedikit bisa mengurai masalah yang ada,” katanya.

Advertisement

Pemkot Bontang menyadari, jumlah SPBU yang tersedia memang masih belum ideal. Untuk itu, pihaknya sedang melakukan kajian ihwal bertambahnya SPBU baru. (*)

Penulis : Redaksi

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2

Advertisement