Connect with us

Bontang

Pedagang Pasar Rugi Banyak Gegara Kaltim Silent Dadakan, Sudah Nyetok Tapi Dagangan Berakhir Busuk

Published

on

BEKESAH.co- Imbas kebijakan Kaltim Silent yang menghentikan aktivitas jual beli di pasar, membuat para pedagang pasar di Kota Bontang merugi.

Bukan hanya tak bisa buka lapak selama dua hari, komoditas pasar yang baru diterima para pedagang seperti buah, sayur, hingga ikan banyak yang mengalami kerusakan.

“Tiga basket pisang dibuang, wortel bonyok, okan basanya dua hari dua malam di es,” ungkap Idris, salah satu pedagang Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin), ditemui di lapaknya Senin (8/2/2021).

Pedagang di pasar semi modern itu menilai kebijakan Kaltim Silent terlalu mendadak diberlakukan. Belum lagi, pemilihan waktunya yang kurang pas, gegara di akhir pekan pendapatan pedagang bisa lebih banyak dibanding hari lainnya.

Advertisement

“Jumat jam lima sore baru ada pengumuman. Orang sudah terlanjur ambil barang untuk hari sabtu minggu karena hari ramai-ramainya pasar. Kan kasihan, jadi rugi banyak. Gak ada yang bisa kasih modal kembali,” paparnya.

“Yang jelas kerugiannya teman-teman ini banyak sekali. Tapi teman pedagang ini gak tau mau ngadu kemana. Kalaupun mengadu, siapa yang mau ganti kerugiannya,” sambungnya.

Belum lagi saat pedagang di dalam gedung pasar tutup lapak, kesempatan itu malah dimanfaatkan pedagang di sekitar pasar tetap berjualan dan menaikkan harga higga tiga kali lipat.

“Dampaknya kemarin penutupan pasar dua hari inflasi harga barang. Tadinya sawi harga 5 ribu jadi 15 ribu, tempe kecil begitu harga 2 ribu jadi 10 ribu,” pungkasnya.(*)

Advertisement

Penulis : Annisa Hashifah

Baca Juga  Dianggap Ganggu Arus Lalu Lintas, Pemkot Diminta Buat Aturan Larangan Berjualan di Pinggir Jalan