Connect with us

Bontang

Pastikan Tidak Ada Bullying di Sekolah, Pemkot Bontang bakal Gelar Sosialisasi

Published

on

Kepala Seksi Pemenuhan Hak Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bontang, Trully Tisna Milasari saat menjadi pembicara di kegiatan Parenting Daya Stop Bullying. (foto : Jihan Andinih-Bekesah.co)

BEKESAH.co, Bontang – Wakil Wali Kota Bontang Najirah berharap tak ada lagi kasus bullying atau perundungan terjadi di sekolah. Masalah ini menjadi hal yang serius karena berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional anak yang menjadi korban.

Kepada Bekesah, Najirah mengatakan untuk mengatasi masalah ini, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan dampak buruk dari bullying. Salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui penggunaan kata-kata stop bullying yang dapat meningkatkan kesadaran tentang perlunya menghentikan tindakan tersebut.

“Memang ini masalah yang tidak bisa kita diamkan. Perlu keterlibatan semua pihak untuk mengawasi agar tidak terjadi aksi mem-bully di sekolah,” ujar Najirah usai menghadiri Sosialisi Parenting Day bertema Stop Bullying di BPU Kecamatan Bontang Barat, Sabtu (9/12/2023).

Menurutnya, aksi perundungan ini bisa diantisipasi dengan acara sosialisasi. Nantinya, Pemkot Bontang sedang menjadwalkan sosialisasi stop bullying ke seluruh sekolah di semua jenjang se-Kota Bontang. Dengan begitu, ia optimistis edukasi ini akan menyadarkan semua pihak untuk saling mengawasi.

Advertisement

“Tentu akan kita agendakan sosialisasi di sekolah. Ini sebagai solusi agar tidak ada kasus seperti ini. Kalau pun ditemukan maka pelaku harus diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Sementara, Kepala Seksi Pemenuhan Hak Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bontang, Trully Tisna Milasari, yang menjadi pembicara pada agenda itu menuturkan, rata-rata kasus bullying kerap terjadi pada lingkup terkecil pertemanan. Perundungan bersifat verbal dalam bentuk ejekan kepada sesama teman.

“Semua hal yang mengganggu dan membuat tidak nyaman pada diri sendiri itu masuk dalam kategori bullying,” jelas Trully.

Ia juga menjelaskan, ketika ada seorang murid melapor kepada gurunya bahwa ia di-bully dan sang guru hanya merespon “sabar” hal ini lah yang perlu dibenahi. Pasalnya, ketika seorang murid melapor kepada guru, itu adalah salah satu bentuk alarm permintaan tolong si murid.

Advertisement
Baca Juga  Enam RT di Lok Tuan Sering Banjir Gara-gara Parit Mampet

“Harapannya, dengan adanya parenting day tema bullying ini, orang tua maupun guru bisa lebih waspada mengajarkan anak berbicara, dan bertingkah laku yang baik pada siapapun,” tutup Trully.

Penulis : Jihan Andinih

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG

Advertisement