Bontang
Mahyudin Sambangi Kota Bontang, Jabarkan Soal Kaltim ‘Keren’
BEKESAH.co, Bontang – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Mahyudin menyambangi masyarakat Kota Bontang untuk berdialog soal visi-misinya menuju Pilgub Mendatang.
Kegiatan yang dikemas dalam Ruang Dialog ‘Kaltim Keren’ digelar oleh Tim Mahyudin dengan masyarakat Kota di Goerna Coffee Lounge, Jalan Dewi Sartika, Bontang Baru, Kecamatan Bontang Selatan. Selasa (04/06/2024)
Mahyudin megungkapkan, dialog ini bertujuan untuk bertukar gagasan dan mendengar aspirasi masyarakat Kota Bontang, khususnya kaum pemuda. Disela-sela kegiatan, Mahyudin jug memaparkan visi dan misinya untuk kontestasi dipilkada serentak menjadi Calon Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) November mendatang.
“Kaltim keren ini adalah gagasan saya untuk kemajuan daerah, kita harus punya ide yang bisa kita lakukan kedepannya,” bebernya
Mahyudin membeberkan, kata ‘Keren’ ia diadaptasi dari singkatan, Kolaboratif, Ekonomi Maju Berkeadilan, Religius, Enterpreneurship, dan Nyaman.
Kata politikus partai Golkar ini,pemerintah harus mampu berkolaborasi dengan rakyatnya, melalui kebijakan pemerintah orang kaya bisa membantu yang miskin sehingga disparitas dalam strata sosial tidak sangat jauh berbeda.
“Hal ini harus kita pikirkan kedepan sehingga keseimbangan sosial itu ada, kesejahteraan harus dirasakan masyarakat,” kata Mahyudin dalam acara dialog yang sedang berlangsung.
Tidak hanya soal Kolaboratif, pengembangan disektor pariwisata juga bisa ditingkatkan kedepannya. Menurut Mahyudin, Kota Bontang punya peluang strategis untuk pengembangan wisata. Hal itu, ia nilai bisa meningkatkan penghasilan masyarakat melalui ekonomi kreatif dan UMKM.
“Bontang punya beberapa pulau, kita bisa rubah menjadi wisata laut, pasti ketika banyak yang datang, perputaran ekonomi akan naik juga,” ucap Mahyudin
Ketika di tanya soal pendidikan gratis, Mahyudin menjelaskan hal itu sulit tercapai di tingkatan tertentu. Namun untuk tingkatan dasar, menengah pertama dan atas, saat ini pemerintah sudah berjalan dengan baik.
“Tidak hanya soal menggratiskan pendidikan, tapi masyarakatnya mampu atau tidak, jika jadi sarjana terus pengangguran sama saja, tapi kita akan menghadapi tantangan juga, ” jawabnya
Selain itu, ia juga menyoroti tingkat pengangguran Kota Bontang yang bahkan menjadi tertinggi di Kaltim. Dari data yang dia dapat, BPS pernah mencatat, jumlah pengangguran di Kota Bontang mencapati angka 7,84 persen tidak berbanding lurus dengan jumlah perusahaan yang tersebar di Kota Bontang sebagai Kota Industri.
“Peningkatan SDM perlu dilakukan untuk kesinambungan pembangunan di Kota Bontang,” sambung Mahyudin
Penulis. Sadli Jaya M
