Connect with us

Bontang

Komisi III DPRD Bontang Sidak Jembatan Kayu Penghubung di Berbas Pantai

Published

on

Komisi III DPRD Bontang bersama Dinas PU menggelar sidak dan monitoring  kerusakan jalan jembatan kayu penghubung antara RT 17 dan RT 18 Berbas Pantai Kecamatan Bontang selatan, Selasa (4/5/2024) pagi tadi. (istimewa)

BEKESAH.co, Bontang – Komisi III DPRD Bontang bersama Dinas PU menggelar sidak dan monitoring  kerusakan jalan jembatan kayu penghubung antara RT 17 dan RT 18 Berbas Pantai Kecamatan Bontang selatan, Selasa (4/5/2024) pagi tadi.

Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang, Amir Tosina mengaku prihatin atas kerusakan jalan jembatan kayu tersebut. Untuk itu pihaknya akan menggelar rapat dengar pendapat  bersama pihak terkait  untuk mencari solusi terkait hal tersebut. Menurutnya, setelah melihat langsung kondisi kerusakan jalan maka perlu adanya penanganan yang serius.

Terlebih jembatan itu menjadi akses penghubung kedua RT dan penunjang aktifitas masyarakat yang lalu lalang setiap hari. Sesuai dengan jadwal, Amir mengatakan hari ini juga akan melaksanakan rapat secara komprehensif dengan dinas terkait. Pasalnya pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) akan bekerja sama dengan pihak RT dan kelurahan untuk mengadakan rapat mengenai pembenahan jalan kayu tersebut.

“Kerusakan ini sangat serius, karena dampak yang terlalu lama tidak terelesasi, maka dari itu kami dan pihak terkait meskipun masah akhir jabatan saya, kami akan menangani peristiwa dan memperdulikan keadaan yang sudah terjadi,” ujarnya.

Advertisement
Baca Juga  Tidak Sesuai Target Perluasan, Komisi III DPRD Bontang Soroti Lahan Pemakaman Lempake

Dari informasi masyarakat, Amir  mengungkapkan di tahun 2023 ada pelaksanaan pekerjaan dari Dinas PU di wilayah tersebut. Ia pun menyoroti kondisi jalan yang dinilai penting justru terlewatkan.

“Kami perjelas lagi ke RT 17 setelah kunjungan sidak selesai, apakah ini akan secepatnya terlaksana dan akan segera dianggarkan untuk proses pengerjaannya, tidak seperti yang lalu-lalu,”sambungnya.

Sementara itu, Ketua RT 17 Syahril mengatakan, usulan perbaikan jembatan sudah diusulkan berkali-kali melalui Musrenbang. Sayangnya aspirasi itu belum terwujud hingga saat ini. Bahkan menurutnya, jembatan yang hanya memiliki lebar dua meter pun bisa diperluas. Karena pemilik bersedia menghibahkan lahannya.

“Saya sudah bosan kalau ditinjau terus. Tapi tidak ada tindak lanjut. Usulan sudah disampaikan tapi tidak ada aksi,” ucap Syahril.

Advertisement

Lurah Berbas Pantai Hadi Jumianto menjelaskan usulan ini sudah masuk prioritas pada APBD Perubahan 2024. Bahkan di awal jabatannya,  laporan mengenai kondisi jembatan sudah diterima.

“Kami sudah dapat laporan ini pertama kali bertugas. Semoga di APBD Perubahan bisa direalisasikan. Saya sudah usulkan anggaran Rp 400 juta,” tutup Hadi Jumianto.