Connect with us

Bontang

Kisah Pendeta Widodo, Pindah Agama Sejak Usia 11 Tahun

Published

on

Oko Yuri Widodo, salah satu pendeta di Kota Bontang yang sudah mengabdikan dirinya selama 24 tahun di Gereja Pantekosta Jakarta Jemaat Rehobot. Siapa sangka, pria kelahiran Malang 1975 itu dulunya adalah seorang muslim.

BEKESAH.co, Bontang – Pengalaman religi seseorang tak ada yang tahu. Seperti Oko Yuri Widodo, salah satu pendeta di Kota Bontang yang sudah mengabdikan dirinya selama 24 tahun di Gereja Pantekosta Jakarta Jemaat Rehobot.

Siapa sangka, pria kelahiran Malang 1975 itu dulunya adalah seorang muslim.

Diceritakan Widodo (begitu disapa), ia tumbuh dan berkembang di keluarga muslim. Anak ketujuh dari sembilan bersaudara ini pun kerap menunaikan salat di musalah yang dibangun neneknya.

Namun saat menginjak usia 11 tahun, Widodo memantapkan pilihannya berpindah keyakinan menganut agama Kristen. Sama seperti yang dilakukan 5 saudaranya.

Advertisement

Bermula dari mengantar saudaranya ke gereja, Widodo kecil hanya menunggu di depan pintu gereja, Saat itu ia masih seorang muslim.

Lambat laun ia suka mendengar pendeta bercerita dan nyanyian pujian.

Pendeta yang saat itu sadar melihat Widodo berdiri depan pintu gereja, mempersilahkan Widodo kecil masuk ke gereja.

“Saat itu saya masuk ke gereja, namun saya duduk di paling belakang,” kata Widodo.

Advertisement

Lantaran kerap ke geraja, Widodo merasa binggung saat harus mengisi kolom agama saat menulis biodatanya. Ia pun memilih untuk mengosongkannya.

“Saya tuh bingung. Kalau saya tulis islam, tapi saya suka tinggal di gereja. Akhirnya guru saya menyuruh saya untuk minta ke orang tua membuat surat pernyataan agama kristen,” tuturnya.

Tak ada aral melintang. Orang tuanya menghargai keputusan Widodo saat itu, meski usianya terbilang masih belia. ia mendapatkan surat pernyataan tersebut.

Pada 1993 lalu, ia memutuskan ikut bersama kakaknya di Bontang. Dengan harapan bisa mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup sepeninggal kedua orangtuanya.

Advertisement
Baca Juga  Diduga Nyamar Jadi Nelayan Buat Tangkap Riska, Ambo Hadang Tim BKSDA

“Bayangan saya kalau di Kalimantan saya bisa kerja, minum-minuman, ngerokok, pokoknya bebas deh,” ujar Widodo.

Bermukim di Kanaan, Widodo diuji penyakit malaria. Selama 8 bulan ia tidak bisa bekerja.

“Disitulah saya bertemu anak-anak Tuhan, gereja persekutuan sangat peduli dengan kondisi saya,” katanya.

Saat itu Widodo di Bontang hanya menyelesaikan kontrak kerja selama dua bulan di PT Badak NGL, lalu dirinya beralih ke Kalimantan Tengah memenuhi panggilan untuk menjadi pendeta. Namun, Saat itu dirinya menolak, karena bimbang memilih kerja di Banjarmasin atau memenuhi panggilan Tuhan.

Advertisement

“Saat itu saya milih kerja, karena melihat ekonomi yang kacau. Tapi, Tuhan kasih ujian lagi. Saya sakit malaria yang keempat kalinya, muntaber, dan bronkitis. Lalu saya didoakan pendeta dan akhirnya sembuh. Disitu saya yakin kalau saya harus memenuhi panggilan Tuhan sebagai pelayan,” jelas Widodo.

Akhirnya Widodo menempuh pendidikan pendeta di Sekolah Alkitab Gereja Pantekosta Indonesia, di tahun 1996. Lalu, kembali ke Bontang di tahun 2000 tepatnya di Gereja Pantekosta Jakarta Jemaat Rehobot Bontang untuk memberikan pelayanan.

“Saya percaya Tuhan yang menyediakan semuanya, Tuhan yang memberikan jalannya. Hiduplah sesuai dengan firman tuhan,” ungkapnya.(*)

Penulis : Jihan Andinih

Advertisement

JANGKAU BERITA BEKESAH LEBIH BANYAK DI GOGGLE NEWS klik link di bawah ini

https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMLWJygsw9aThAw?hl=id&gl=ID&ceid=ID%3Aid

Atau dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2

Advertisement