Connect with us

Nasional

Kisah Guru Honorer Gaji Rp200 Ribu per Bulan Belikan Dasi Siswanya yang Rusak

Published

on

BEKESAH.co – Berbagi tak selalu harus menunggu sampai memiliki harta berlimpah. Justru ketika di tengah keterbatasan masih ingin berbagi, muncul kebahagiaan yang tak terkira.

Karena yang menggerakkan manusia dapat berbagi adalah hati. Kebaikan hati guru honorer berikut ini bisa menjadi contoh. Seperti yang kita tahu, realita dari gaji guru honorer banyak yang belum mencukupi, bahkan bisa ditakar dengan ratusan ribu per bulan.

Baca Juga  Cerita Kakek Aziz Penjual Ikan dari Tanjung Limau, Pantang Ngemis di Usia Senja

Salah satunya guru honorer pria ini yang menerima gaji Rp200.000 per bulan.  Dengan kondisi gaji yang bahkan tak menyentuh angka setengah juta itu, dia masih memikirkan muridnya dengan membelikan barang siswanya yang rusak.

Advertisement

Di dalam sebuah kelas yang sepi yang sedang istirahat, seorang guru membuka amplop putih, yang berisi uang gajiannya untuk bulan September kali ini. Setelah dibuka, nampak ada dua lembar uang Rp100.000. Hanya dua lembar itu saja.

 “ Puji Tuhan ini gaji untuk bulan september ini. Semangat untuk semua guru honorer di Indonesia,” tulisnya menyemangati para guru honorer.

Dia mengungkap akan menggunakan uang itu untuk kebutuhan murid-muridnya. Pak guru ini pun menanyai siswa laki-laki yang sedang berada di kelas itu. 

“ Kira-kira temannya kamu yang topi dasi yang waktunya ganti siapa ya?,” tanyanya.

Advertisement

“ Reza kelas 5,” jawab si murid.

Lantas siswa laki-laki itu membawa Reza untuk bertamu dengan pak guru. Reza datang dengan kondisi dasi yang melorot dan rusak. Mendapatinya, pak guru ini langsung ingin membelikannya.

“Pakai dasi ya, bapak belikan ya, tapi jangan buat mainan loh ya dasinya.

Ya udah yuk beli ke perpus,” lanjutnya.

Advertisement

Pak guru kemudian mendatangi perpustakaan untuk membeli dasi. Dia membawa pulang satu dasi merah khas anak Sekolah Dasar (SD) khusus untuk Reza. Bocah SD itu pun langsung mengganti dasinya yang sudah lusuh.

Pak guru tak kalah antusias untuk memakaikannya ke baju Reza. Muridnya itu kini dapat memakai dasi dengan rapi tanpa melorot. Momen ini diakhiri dengan pelukan manis dari sang guru untuk muridnya itu.

Penulis : Ahmad Nugraha

Advertisement
Continue Reading
Advertisement