Connect with us

Bontang

Kabar Baik, Train Kilang Badak LNG yang Sempat Mati bakal Hidup Kembali

Published

on

LPG Production Booster System di Badak LNG. (Foto : CNN)

BEKESAH.co, Bontang – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat adanya kenaikan produksi gas di proyek pengembangan Lapangan Merakes di Wilayah Kerja (WK) atau Blok East Sepinggan yang cukup signifikan.

Kenaikan produksi gas tersebut bahkan melonjak dari yang semula hanya 90 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) menjadi 790 MMSCFD. Lapangan Merakes ini dioperasikan oleh investor asal Italia, ENI East Sepinggan.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan peningkatan produksi gas ini merupakan kabar yang cukup bagus untuk produksi lifting gas nasional. Pasalnya, kenaikan produksi dari Lapangan Merakes dapat menghidupkan beberapa train di Kilang Gas Alam Cair (LNG) Bontang yang sempat mati.

Baca Juga  Berikan Kontribusi Bagi Hasil Pajak Terbesar Tahun 2022, Badak LNG Mendapatkan Apresiasi

“Kabar bagus, ENI Merakes produksinya kan kemarin 90 MMSCFD, naik menjadi 790 MMSCFD, nanti LNG yang di Bontang bisa hidup lagi,” kata Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (24/2/2023).

Advertisement

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama dengan produsen gas di Kalimantan Timur dan Badak LNG sempat menandatangani perjanjian pemrosesan gas di Kilang LNG Bontang alias Bontang Processing Agreement (BPA) pada Senin (13/02/2023) lalu.

Baca Juga  Pesawat Pelita Air Tergelincir di Bandara Badak LNG Bontang, 13 Orang Luka-Luka

Dengan perjanjian ini, maka pengolahan gas bumi menjadi gas alam cair (Liquefied Natural Gas/ LNG) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari berbagai produsen migas di Kalimantan Timur bisa diolah di Kilang LNG Bontang dan pada akhirnya memiliki kepastian hukum yang lebih baik.

Hadir dalam penandatanganan ini Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, beserta jajaran Manajemen SKK Migas, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Wiko Migantoro dan Presiden Direktur Badak LNG Gema Iriandus Pahalawan, Pimpinan Tertinggi KKKS PHM, PHKT, PHSS, ENI Muara Bakau, ENI East Sepinggan dan Chevron Rapak.

Dalam sambutannya, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto memberikan apresiasi kepada seluruh pihak, terutama Pertamina yang telah memberikan dukungan kepada Badak LNG atas ditandatanganinya perjanjian ini.

Advertisement

“Kerja sama dan niat baik yang telah ditunjukkan selama ini. Dengan kerja sama yang baik tersebut akhirnya terdapat underlying document yang resmi, mengenai kegiatan pemrosesan gas di Kilang LNG Badak sebagai tindak lanjut atas penetapan Menteri Keuangan,” kata Dwi, seperti dikutip dari keterangan resmi SKK Migas, Senin (13/02/2023).

Dwi menambahkan, dengan ditandatanganinya perjanjian ini, maka tidak hanya dapat menjadi payung hukum bagi para pihak, namun juga dapat memberikan kepastian investasi, khususnya dalam pelaksanaan operasional, serta sebagai implementasi dari prinsip tata kelola hulu migas yang baik.

Menurut Dwi, Kilang LNG Badak (Bontang), memegang peranan yang sangat krusial dalam upaya pencapaian lifting gas nasional, di mana pada tahun 2022 sekitar 41% dari volume produksi LNG nasional atau sebesar 81 kargo diproses di Kilang LNG Badak.

Dari penjualan LNG tersebut, mampu menghasilkan penerimaan negara sebesar US$ 2,76 miliar atau sekitar Rp 41 triliun.

Advertisement

Pada kesempatan tersebut, Dwi juga meminta Badak LNG untuk melakukan upaya efisiensi penggunaan gas (own use) untuk operasional kilang LNG, sehingga penerimaan negara dapat lebih dioptimalkan.

Baca Juga  4 Perusahaan Besar di Bontang Ini Buka Rekrutmen, Simak di Sini

Sumber : CNBC

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG

Advertisement