BEKESAH.co, Bontang – Komisi III DPRD Bontang meninjau lokasi jembatan SMP Negeri 5 yang tenggelam akibat saluran pembuangan yang mengalami penyumbatan dua pekan lalu, Selasa (7/3/2023).
Ketua Komisi III Amir Tosina meminta keseriusan Pemkot Bontang agar kondisi serupa tak terulang. Saat kejadian dua pekan lalu, pihaknya tak sempat meninjau lokasi lantaran padatnya jadwal komisi yang membidangi infrastruktur itu.
“Kami minta pemerintah untuk segera menangani hal ini. Kordinasi langsung sama perusahaan sebagai pemilik lahan,” ungkapnya.
Amir menjelaskan, pemerintah kesulitan lantaran lahan bukan aset Pemkot. Karenanya DPRD pekan depan bakal memanggil pemerintah, dan dua perusahaan PT Kaltim Industrial Estate dan PT Kaltim Nusa Etika. “Harusnya perusahaan ini ikut menangani persoalan ini juga. Apalagi ini sekolah,”ungkapnya.
Sementara, anggota Komisi III Faisal mendesak agar pemerintah mencari solusi agar tidak terjadi lagi penyumbatan. “Saya harap beberapa hari ini sudah ada penyelesaian. Kita nggak tahu jangan sampai hari ini hujan lagi. Kembaki lagi,” kata Faisal.
Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK, Edi Suprapto menjelaskan, solusi sementara yang bisa dilakukan adalah menutup saluran air pembuangan menggunakan jaring. Untuk skema penganggarannya menggunakan dana swakelola. “Tinggal kita pasang untuk jaringnya,” ungkapnya.
Pihaknya juga bakal meminta izin pihak sekolah untuk melakukan penyedotan daerah aliran danau sekolah. “Kita sedot. Tapi apa sekolah mau. Otomatis akan kering danaunya. Akan kami bahas nanti boleh atau tidaknya,” ungkapnya.
Sementara, Komite Sekolah Kartolo Rimba mengusulkan agar pemerintah berkoordinasi langsung dengan perusahaan agar lahan bisa dibebaskan. “Ini kan perusahaan tinggal nunggu komunikasi pemerintah saja,” katanya.
Penulis : Ahmad Nugraha
Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini
https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG