Connect with us

Bontang

Dilarang Rayain Malam Tahun Baru, Pedagang Pilih Kurangi Dagangan Jagung hingga 50 Persen

Published

on

BEKESAH.co- Jagung jadi salah satu menu andalan yang selalu ramai diserbu jelang malam pergantian tahun baru.

Namun, kebijakan pemerintah melarang keras adanya perayaan di malam tahun baru 2021 membuat peminatnya berkurang.

Tak ingon terbuang sia-sia, para pedagang jagung memilih untuk mengurangi jumlah dagangannya.

Seperti yang dilakukan Jamaluddin (50), pedagang jagung di Jalan KS Tubun Kelurahan Tanjung Laut Indah itu harus mengurangi setidaknya 3 ribu jagung.

Advertisement

Biasanya Jamaluddin menjual 5 ribu jagung setiap tahunnya. Tahun ini hanya 2 ribu jagung. Harga yang ditawarkan pun juga rendah. Dirinya hanya mengambil keuntungan 200 rupiah per jagung.

“Kita cuman jual 2 ribu per biji. Tidak bisa kayak tahun lalu masih bisa 3 ribu kita jual,” terangnya saat ditemui di lapaknya, Kamis (31/12/2020).

Dirinya juga belum bisa memastikan apakah dagangan jagungnya akan habis atau tidak. Pasalnya tahun sebelumnya, dirinya bisa menjual hingga larut malam. Kini waktu menjual pun dibatasi.

“Biasanya dulu selalu habis, karena kita buka sampe jam 12 malam. Kalau sekarang, cuman sampe jam 8 paling lama jam 10 malam,” ucapnya.

Advertisement

Sementara Lina (38) juga merasakan hal yang sama. Dirinya harus mengurangi jumlah jagung yang dijual. Saat ini dia hanya menjual setengah dari jumlah yang biasanya. Tercatat ada 1500 biji jagung yang dirinya jual di Jalan Ir. Juanda itu.

“Biasanya 2 ribu sampai 3 ribu, cuman sekarang kita tidak berani ambil banyak. Karena barang kayak gini tidak bisa bertahan lama paling lama 2 hari aja,” ujarnya.

Disinggung mengenai minat pembeli, Lina mengatakan masih ada minat untuk membeli hanya saja jumlah jagung yang dibeli tidak banyak.

“Karena cuman makan di rumah aja sama keluarganya, jadi cuman ada yang beli 5 aja,” terangnya.(*)

Advertisement
Baca Juga  Kelurahan Tanjung Laut Kenalkan Kalumpang, Makanan Khas Mamuju

Penulis : Maimunah Afiah