Connect with us

Kesehatan

Deretan Penyakit Mematikan karena Hipertensi, Wajib Waspada

Published

on

Ilustrasi hipertensi.

BEKESAH.co – Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah di atas batas normal.  Seseorang mengalami darah tinggi atau hipertensi jika tekanan darah pada dua hari berbeda di atas 130 mmHg untuk sistolik dan/atau 80 mmHg untuk diastolik.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tekanan darah ditulis dalam dua angka, yakni sistolik dan diastolik. Sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah saat jantung berkonstraksi atau berdenyut. Sementara diastolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah saat jantung beristirahat di antara setiap denyut. 

Penyakit mematikan karena hipertensi Hipertensi merupakan kondisi medis serius yang bisa meningkatkan risiko penyakit mematikan seperti penyakit jantung, otak, ginjal, dan penyakit lainnya. Hipertensi jika tidak segera di tangani dengan benar maka akan menimbulkan berbagai komplikasi hingga menyebabkan kematian.  Berikut beberapa komplikasi yang bisa disebabkan tekanan darah tinggi.

1. Serangan jantung

Advertisement

Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung. Tekanan darah yang berlebihan dapat mengeraskan arteri, mengurangi aliran darah, dan oksigen ke jantung. Tekanan yang meningkat dan berkurangnya aliran darah ini dapat menyebabkan nyeri dada, juga disebut angina.

Hipertensi dapat memicu serangan jantung ketika suplai darah ke jantung tersumbat dan sel otot jantung mati karena kekurangan oksigen. Semakin lama aliran darah tersumbat, semakin besar kerusakan pada jantung.

2. Gagal jantung

Hipertensi juga bisa menyebabkan gagal jantung. Hal ini terjadi ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah dan oksigen ke organ tubuh vital lainnya. Detak jantung tidak teratur yang dapat menyebabkan kematian mendadak.

Advertisement

3. Stroke

Stroke merupakan salah satu penyebab kematian yang parah. Kebanyakan orang yang terserang stroke juga memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hal ini karena penderita hipertensi dapat menyebabkan pecah dan menyumbat arteri yang memasok darah dan oksigen ke otak hingga menyebabkan stroke.

Baca Juga  Berikan Kontribusi Bagi Hasil Pajak Terbesar Tahun 2022, Badak LNG Mendapatkan Apresiasi

4. Gagal ginjal

Dilansir dari Kompas.com, (22/8/2020), hipertensi dapat menyebabkan kerusakan serius pada ginjal yang berujung pada gagal ginjal. Hal ini disebabkan karena ginjal gagal dalam mengatur jumlah garam dan air dalam tubuh.

Advertisement

Apabila penderita gagal ginjal menjalankan perawatan cuci darah, biasanya tekanan darahnya sudah dapat dikendalikan. Tapi, pada sebagian penderita gagal ginjal tetap harus minum obat untuk mengendalikan darah tinggi atau menjaga tekanan darah tetap normal.

Faktor risiko hipertensi

Ada beberapa faktor yang dapat memicu hipertensi, berikut di antaranya:

Pola makan yang tidak sehat (konsumsi garam berlebihan, pola makan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, asupan buah dan sayuran yang rendah) Kurang aktivitas fisik dan olahraga Konsumsi rokok dan alkohol Kelebihan berat badan atau obesitas Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi termasuk riwayat keluarga hipertensi, usia di atas 65 tahun dan penyakit penyerta seperti diabetes atau penyakit ginjal.

Advertisement

Gejala umum hipertensi

Hipertensi disebut sebagai “silent killer”. Kebanyakan orang dengan riwayat hipertensi tidak menyadari gejalanya karena sering dianggap hal biasa. Untuk itu, sangat penting Anda untuk mengukur tekanan darah secara teratur. Gejalanya bisa berupa:

Sakit kepala di pagi hari Mimisan Detak jantung tidak teratur Penglihatan berkurang Telinga berdengung. Kelelahan Mual dan muntah Kebingungan Kecemasan berlebih Nyeri dada Tremor otot. 

Bagaimana mencegah hipertensi?

Advertisement

Mengurangi risiko hipertensi berarti mencegah serangan jantung, stroke, dan kerusakan ginjal, serta masalah kesehatan lainnya. Berikut beberapa cara untuk mencegahnya:

Mengurangi asupan garam (hingga kurang dari 5g setiap hari). Makan lebih banyak buah dan sayuran Menjadi aktif secara fisik secara teratur Menghindari penggunaan tembakau Mengurangi konsumsi alkohol Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh Menghilangkan/mengurangi lemak trans dalam diet Mengurangi dan mengelola stres Secara teratur memeriksa tekanan darah Mengobati tekanan darah tinggi Mengelola kondisi medis lainnya.

Baca Juga  Jargas Bontang Terhenti, 10 Ribu Pelanggan Terdampak, BME Pastikan Sore Kembali Normal

Tekanan darah tinggi menurut jenis kelamin

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol merupakan kasus yang sering terjadi, namun ada kelompok orang tertentu yang memiliki kecenderungan memiliki tekanan darah tinggi daripada lainnya. Persentase pria lebih besar memiliki tekanan darah tinggi dibandingkan wanita Tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada orang dewasa kulit hitam non-Hispanik (56 persen) dibandingkan orang dewasa kulit putih non-Hispanik (48 persen), orang dewasa Asia non-Hispanik (46 persen), atau orang dewasa Hispanik (39 persen) Di antara mereka yang direkomendasikan untuk minum obat tekanan darah, kontrol tekanan darah lebih tinggi di antara orang dewasa kulit putih non-Hispanik (32 persen) dibandingkan pada orang dewasa kulit hitam non-Hispanik (25 persen), orang dewasa Asia non-Hispanik (19 persen), atau orang dewasa Hispanik (25 persen).

Advertisement

Hal yang perlu Anda ketahui tentang hipertensi

Diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi. Sebagian besar (dua pertiga) tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah Diperkirakan 46 persen orang dewasa dengan hipertensi tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi tersebut Kurang dari separuh orang dewasa (42 persen) dengan hipertensi didiagnosis dan diobati Sekitar 1 dari 5 orang dewasa (21 persen) dengan hipertensi dapat mengendalikannya Hipertensi merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia Salah satu target global penyakit tidak menular adalah menurunkan prevalensi hipertensi sebesar 33 persen antara tahun 2010 dan 2030.