Connect with us

Bontang

Bontang Rawan Konflik karena Perbedaan Pandangan Politik, Kesbangpol Gelar Sosialisasi Kewaspadaan Dini

Published

on

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Bontang menggelar sosialisasi kewaspadaan dini bagi masyarakat Kota Bontang pada Selasa (11/6/2024) di gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Bontang Barat.

BEKESAH.co, Bontang – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Bontang menggelar sosialisasi kewaspadaan dini bagi masyarakat Kota Bontang pada Selasa  (11/6/2024) di gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Bontang Barat.

Sosialisasi ini mengangkat tema “Meningkatkan Kewaspadaan Dini dalam Rangka Mewujudkan Kondusifitas Daerah dan Mendukung Sukses Pilkada Serentak Tahun 2024”.

Baca Juga  Delapan Terduga Pelaku Penyerangan di Kafe White Place Bontang Diringkus, 1 Orang Serahkan Diri

Sekretaris Bakesbangpol Bontang, Marten Minggu mengatakan, perbedaan pandangan politik dan pilihan dapat memicu konflik, sehingga kewaspadaan dini sangat diperlukan.

Potensi konflik menjelang Pilkada bisa muncul dari berbagai aspek, baik militer maupun non-militer. Kerjasama antar instansi penyelenggara pemilu dan tokoh masyarakat juga dinilai sangat penting, mengingat terbatasnya personil dan petugas di lapangan.

Advertisement

“Ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama untuk menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat,” ujar Marten.

“Kita perlu meningkatkan pengawasan, tidak hanya terhadap penyelenggara, tetapi juga terhadap ASN dan instansi yang dilarang terlibat. Komitmen untuk mewujudkan Pilkada damai harus dilakukan bersama-sama,” sambung Marten.

Dia mengimbau para peserta dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menjaga kondusifitas di Kota Bontang, dan membantu menciptakan Pilkada yang damai dan sukses.

Adapun pembicara dalam sosialisasi ini antara lain Syahria dari Bawaslu Kota Bontang, Aiptu Yayak Winarto dari Polsek Bontang Selatan, dan Kapten Inf. Norkem dari Kodim 0908 Kota Bontang, yang turut memberikan materi terkait kewaspadaan dini dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencegah konflik.

Advertisement

Sosialisasi kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan foto bersama.

Sosialisasi ini dihadiri oleh puluhan peserta, termasuk ketua RT dan anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM). (*)

Penulis : Redaksi

Advertisement