Connect with us

Bontang

BNNK Bontang Wacanakan Bentuk Satgas Narkoba di Tiap Kelurahan

Published

on

Kepala BNNK Bontang, Lulyana saat diwawancarai awak media belum lama ini. (Nanda-Bekesah.ci)

BEKESAH.co, Bontang – Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Bontang menilai perlu membentuk satuan tugas (Satgas) anti narkoba. Ini disebabkan maraknya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja hingga dewasa.

Kepala BNNK Bontang, Lulyana mengungkapkan, agar kasus tidak semakin melambung, nantinya satgas dibentuk di tiap kelurahan. Tim ini melibatkan semua komponen masyarakat.

Baca Juga  Kapolres Bontang Imbau Masyarakat Jangan Takut Lapor kalau Tahu Ada Transaksi Narkoba
Baca Juga  Loktuan Jadi Kampung Anti Narkoba, Basri Harap Angka Kasus Peredaran Bisa Ditekan

“Dari data kami memang cukup tinggi yah. Makanya harus dibentuk satuan tugas di kelurahan. BNN akan memberikan pelatihan dan materi tentang narkotika dulu. Setelah itu, ia juga meminta kepada kelurahan untuk rutin membuat kegiatan agar masyarakatnya lebih produktif,” ungkapnya.

Baca Juga  Sindikat Pengedar Ganja di Bontang Dibongkar Polisi, Ada Bos Perusahaan

Lulyana mengatakan beberapa pengguna terjebak menggunakan barang haram itu lantaran tidak punya pekerjaan dan merasa tidak bahagia.

Advertisement

“Kalau aktif berkegiatan, tidak ada masalah narkoba. Orang yang pakai narkoba adalah orang-orang yang tidak ada kerjaan, pengangguran, dan tidak bahagia,” ujarnya, Jumat (18/8/2023).

Dia mengatakan, kasus penyalahgunaan narkoba tidak hanya menjerat orang dewasa, tapi juga anak-anak. Terlebih yang menjadi korban bullying pun memiliki masalah keluarga.

“Ketika dia dibully hingga merasa tak percaya diri, kemudian dapat pertemanan yang salah, akhirnya coba pakai. Supaya hilang masalahnya sementara. Padahal nanti balik lagi. Kalau sudah candu, berpengaruh ke otak, dia tidak bisa berperilaku normal,” kata dia.

Ia pun meminta kepada masyarakat agar tidak takut melaporkan penyalahgunaan narkotika di sekitarnya. Sebab, selama ini melaporkan ke BNN masih menjadi momok di masyarakat. Padahal justru akan diobati agar bisa kembali produktif.

Advertisement

“Dengan dia datang, bukan menyerahkan diri tapi melakukan pengobatan, penyembuhan. Supaya dia lebih baik lagi. Tidak hanya rehabilitasi, di sana ada pasca rehab. Di pasca rehab dia akan diberdayakan melalui pelatihan supaya dia melakukan usaha. Misal dia mau bikin kaos sablon, kita ajarkan. Bikin kesibukan, dengan sibuk ya tidak akan kepikiran untuk pakai narkoba,” tandasnya.(*)

Penulis: Ananda Putri Aisyah