Connect with us

Bontang

Antrean SPBU Belum Teratasi, Ketua KADIN Bontang Desak Pemkot Cari Solusi

Published

on

Ketua KADIN Bontang Amriadi saat bertandang ke kantor redaksi Bekesah.co, Jumat (8/12/2023).

BEKESAH.co, Bontang – Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Bontang, Amriadi, menyoroti kondisi antrean Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bontang.

Menurutnya, pemerintah harus segera mengurai dan mencari solusi penyebab masalah ini. Jika memang kuota BBM yang diberikan oleh Pertamina telah sesuai, maka idealnya tidak akan terjadi antrean panjang.  Jika bukan karena kuota, ia menilai persoalannya bisa jadi dari tata kelola penyaluran SPBU.

Baca Juga  Kadin Bontang Gagas Kerjasama Kemitraan dengan Badak LNG, Bakal Gelar Workshop CSMS
Baca Juga  Jaringan Penimbun Pertalite di Bontang Terbongkar, Kerjasama dengan Petugas SPBU
Baca Juga  Ungguli Muslimin, Amriadi jadi Ketua Kadin Bontang hingga 2027

“Kita minta ketegasan pemerintah bersuara juga, melakukan kunjungan ke Pertamina mencari solusi ini. Masalahnya apa sih. Kalau kuota tidak cukup, pemerintah minta tambah supaya bisa membantu pengusaha SPBU,” ujar Amri saat bertandang ke Kantor Redaksi Bekesah, Jumat (8/12/2023).

Amriadi mensinyalir, kuota BBM yang semestinya cukup untuk mengcover masyarakat Bontang, bisa jadi diperuntukkan ke tempat lain. “Saya rasa semua ada perhitungannya. Kita nggak tahu kuotanya ternyata sudah sesuai ke SPBU tapi pendistribusiannya malah ke tempat lain. Bisa jadi dipakai untuk aktivitas industri ini kan yang jadi masalah,” ujarnya.

Advertisement

Di samping itu, Amri juga mengeluhkan kehadiran truk-truk dari luar Bontang yang ikut mengantre BBM. Sehingga membuat antrean mengular terus menerus.

Antrean panjang di SPBU KM 3. (Foto: Jihan – Bekesah.co)

“Perlu ditertibkan yang seperti ini. Ada truk-truk dari luar antar barang, kemudian pas pulang, isinya di Bontang. Ini juga menjadi soal, sehingga terjadi kemacetan seperti yang terjadi di KM3,” ujarnya.

Amri berharap kepolisian juga dapat melakukan pengawasan masalah ini. Karena di KM3 merupakan jalur pelajar SMA Negeri 3. Lokasi ini pun rawan terjadi kecelakaan lalu lintas lantaran padatnya kendaraan yang antre BBM dan memakan bahu jalan.

Untuk itu, dia menyarankan agar Pemkot Bontang memberikan skema antrean di sekitar Bukit Kusnodo. Langkah ini dirasa cukup solutif untuk memutus antrean yang amat panjang dan sebagi antisipasi kecelakaan lalu lintas.

“Seperti di KM 6 itu kan antreannya di sekitar Jalan Flores, saya pikir untuk di KM 3 bisa diberlakukan di Kusnodo, ini bisa jadi opsi alternatif,” terangnya.

Advertisement

Selain itu kata Amri, aparat kepolisian juga harus tegas melakukan pengawasan terhadap kendaraan pengetap BBM. Baik yang membawa jeriken atau memodifikasi kendaraannya. “Aktivitas penimbunan seperti ini harus ditertibkan,” tegasnya.

Lebih jauh Amri mengatakan, antrean SPBU ini sangat berdampak pada pengusaha penyuplai material dan pengusaha di bidang konstruksi. “Biasanya itu material batu atau pasir bisa nyuplai sampai lima kali. Tapi kalau sekarang cuma tiga kali. Nah ini berdampak juga pada progres pengerjaan teman-teman. Semoga pemerintah bisa segera cari akar masalahnya. Jangan dibiarkan berlarut-lariut, harus ada solusi,” pungkasnya.

Penulis : Jihan Andinih

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

Advertisement

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG