Connect with us

Bontang

Ancaman DBD di Tengah Pandemi, Dinkes Siapkan Program Jumantik

Published

on

BEKESAH.co — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang terus melakukan upaya untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD).

Salah satu wacana program inovasi yang dilakukan adalah Satu Rumah Satu Juru Pemantik (Jumantik). Program ini dibuat agar pencegahan DBD lebih intens di dalam keluarga.

Program tersebut perlu dilakukan, sebab kondisi pandemi Covid-19 membuat para petugas jumantik tidak leluasa untuk mengakses hingga ke dalam rumah warga. Dikhawatirkan jika banyak jentik yang tidak terdeteksi.

“Nanti salah satu anggota keluarga yang dipilih akan menjadi jumantik disetiap rumah. Itu kita lakukan agar setiap rumah itu bertanggung jawab dengan kesehatan keluarganya,” ucap Pengelola Program DBD Dinkes Bontang, Yusuf Lensa Hamzan, Kamis (1/4/2021).

Advertisement

Hingga saat ini proses wacana program tersebut sudah tahap sosialisasi di kelurahan. Pihaknya pun akan melakukan pemantaun setiap seminggu sekali.

“Kita sudah sosialisasi, kelurahan nanti yang akan menjadi supervisor itu yang belum kita gaungkan. Masih proses,” ujarnya.

Untuk diketahui, kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Bontang masih perlu perhatian lebih. Sebab 3 bulan terakhir angka penderita sudah mencapai 168 orang.

Lonjakan kasus tersebut setiap bulan mengalami peningkatan. Tercatat di bulan Januari ada 29 penderita kemudian memasuki bulan Februari, Dinkes mendata ada 62 penderita. Sedangkan bulan Maret, ada 77 penderita.

Advertisement

Dari data yang diterima Bekesah.co, Kelurahan Api-api menjadi wilayah penyebaran tertinggi, ada 24 penderita sedangkan Kelurahan Bontang Lestari hanya 1 penderita saja.

Penulis : Maimunah Afiah

Baca Juga  Pilkada New Normal, KPU Bontang Minta Uang Rp 3 Miliar Buat Beli APD ke Pemkot