Connect with us

Bontang

Amati Stok Pangan di Bontang Ini Biar Tidak Panik Belanja

Published

on

BEKESAH.co – Selain beras dan cabai rawit merah yang ketersediaan stoknya bertahan sebulan ke depan, sejumlah kebutuhan pokok dipastikan aman untuk warga Bontang selama beberapa bulan mendatang.

Mengacu data kesediaan pangan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Perikanan (DKP3) Bontang, sejumlah bahan pangan dilaporkan aman dalam rentang dua hingga delapan bulan.

Komoditas bawang merah misalnya, dengan stok di pasaran tersedia 216,31 ton per April 2020. Jumlah ini disebutkan aman tercukupi untuk lima bulan konsumsi.

“Sementara untuk bawang putih, ada neraca stok 172,2 ton atau cukup tersedia paling tidak selama enam bulan,” ujar Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian Kota Bontang, Debora Kristiani, Senin (6/4/2020).

Untuk daging ayam ras, jelas Debora, aman selama lima bulan ke depan dengan stok tersedia 672,52 ton. Begitu pula dengan kesediaan telur ayam sebanyak 443,62 ton atau cukup untuk empat bulan.

Advertisement

Dari sejumlah komoditas ini, daging sapi yang perlu mendapatkan perhatian. Jumlahnya kini mencapai 67,45 ton. Dengan stok di angka ini, disebutkan hanya cukup untuk dua bulan atau hingga akhir Mei mendatang.

“Kalau daging sapi merupakan perhitungan sapi yang telah dipotong dan pemotongan dilakukan setiap hari di RPH (Rumah Potong Hewan) Kota Bontang, sehingga  stok yang beredar tidak banyak,” terang Debora.

(Baca: Tak Semanis Rasanya, Harga Gula Pasir di Bontang Masih Bertahan di Rp 18 Ribu)

Mesti demikian, pemerintah daerah menjamin ketersediaan pangan di pasaran kendati masih dalam situasi siaga Covid-19. Program mengajak produsen lokal juga telah disiapkan.

Masyarakat diimbau tidak membeli pangan secara berlebihan dan menimbun. Hal ini akan menyebabkan gejolak harga dan pasokan pangan.

Advertisement
Baca Juga  Tak Perlu ke Kantor, Klaim JHT BPJamsostek Bisa Lewat Lapak Asik

“Masyarakat diimbau untuk lebih cerdas memilah berita agar tidak menyebarkan hoax sehingga menyebabkan panic buying,” katanya.

Penulis: Maimunah Afiah

Continue Reading
Advertisement