Connect with us

Bontang

Warga Berbas yang Pukul Petugas Dinsos Sengaja Pecah KK Biar Dapat BLT

Published

on

BEKESAH.co– Faisal, salah satu pegawai di Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos P3M) Kota Bontang jadi korban amukan AS (36), warga Berbas Pantai lantaran tidak mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Covid-19.

Pria berusia 25 tahun ini mendapat pukul dua kali di kepala bagian belakang, pada Kamis (4/6/2020) kemarin.

Diceritakan Faisal, kejadian bermula saat pelaku AS datang ke Rumah Singgah Taman Pelangi di Jalan Parikesit, menuntut BLT. Faisal yang menjaga keamanan sekaligus registrasi tersebut menyodorkan buku tamu kepada pelaku. Tapi, pelaku enggan mengindahkan apa yang dikatakan Faisal.

“Awalnya dia bertanya masalah penyaluran BLT, dia bertanya kenapa dia tidak dapat, terus saya bilang bapak sudah ke RT-nya kah, soalnya yang tahu warganya kan RT-nya, kita cuman verifikasi data dari kelurahan, kalau mau tahu lebih lanjut, nanti saya antarkan ke bagian data, terus saya sodorkan buku tamu,” ungkap Faisal saat ditemui Bekesah.co, Jumat (5/6/2020).

Advertisement

Tidak terima, AS pun mengatai Faisal tidak sopan. Padahal, ia hanya menjelaskan prosedur yang ada. Termasuk pengisian buku tamu. Saat itu juga, Faisal pun dipukul di kepala bagian belakang sebelah kiri.

Setelah mendapat pukulan tersebut, Faisal masih beritikad baik untuk memberikan pelayanan kepada pelaku.

” Pukulnya 2 kali, kiri kanan, pas dia mukul sebelah kiri saya masih mencoba jelaskan. Saya sudah coba arahkan, tapi pelakunya menolak, saya dipukul, kemudian saya bilang, kalau bapak nggak mau biar saya yang panggil,” terangnya.

Faisal tidak melakukan perlawanan, mengingat tempat ia bekerja merupakan lembaga pemerintah, sehingga ia tetap berupaya mempertahankan nama baik lembaga tempat ia mengais rezeki. Selain itu, ia juga mengakui kalau postur tubuh pelaku lebih besar dari dirinya.

Advertisement
Baca Juga  Bocah di Kukar Dua Kali Diperkosa Rekan Pamannya

“Aku masih tahan emosi juga sih, kalau aku mukul jelas aku yang diinjak-injak, soalnya badannya besar, aku kecil. Jaga nama lembaga juga, soalnya pemerintahan, kalau aku mukul pasti aku salah juga,” akunya.

Faisal mengaku kaget, karena belum pernah mengalami kejadian seperti itu. Kendati demikian, setelah mendapat pukulan tersebut dia mengaku tidak trauma dan tetap masuk kerja seperti biasa.

“Saya kaget, nggak kepikiran juga ada kejadian seperti ini, soalnya saya tidak pernah dipukul ataupun memukul, ini pertama kalinya. Trauma mungkin enggak, mungkin lebih ke waspada aja,” ucapnya.

Kendati demikian, ia mengaku sudah memaafkan pelaku, namun proses hukum yang diajukan pihaknya harus tetap berjalan.

Advertisement

“Saya maafkan, tapi proses hukum tetap berjalan, sebagai efek jerah,” pungkasnya.

Sementara, Kasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Dinsos P3M, Jamaluddin mengatakan, orang tua pelaku sudah mendapatkan bantuan dari pusat sehingga tidak bisa mendapatkan BLT lagi.

Di tahap pertama dia masih satu Kartu Keluarga (KK) dengan orangtunya. Namun, karena pelaku ingin mendapatkan BLT ditahap kedua, pelaku memutuskan membuat KK baru. Akan tetapi, namanya tetap tidak terdata dalam penerima BLT tahap kedua.

“Seandainya dia sudah berkeluarga nggak apa, dia kan pisah KK itu karena mau dapat BLT,” ujarnya.

Advertisement

Pihak Dinsos P3M sudah melaporkan kasus ini kelembaga yang berwenang dan hingga kini masih menunggu tindak lanjut dari pihak kepolisian terhadap pelaku.

“Kemarin, kami sudah ke kantor polisi untuk melaporkan kasus ini, sekarang masih menunggu kabar lanjutan dari pihak kepolisian,” tutupnya.(*)

Penulis : Maimunah Afiah

Advertisement