Connect with us

Bontang

Tingkat Pengangguran Bontang Tertinggi di Kaltim, Maming Desak Disnaker buat Inovasi

Published

on

BEKESAH.co, BONTANG – Anggota Komisi I DPRD Bontang, Maming meminta kepada Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Bontang membuat inovasi untuk menambah skill para calon pekerja di Bontang, agar mampu bersaing. Sehingga mengurangi angka pengangguran.

Seperti diketahui, Kota Bontang menjadi daerah dengan angka pengangguran tertinggi di Kaltim, berkisar 9,98 persen. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) per tahun 2021, ada sekitar 8.935 orang dengan status tingkat pengangguran terbuka.

Baca Juga  Waduh! Pengangguran di Bontang Naik Kesempatan Kerja Semakin Berkurang
Baca Juga  Ironi! Pendidikan Terakhir Pekerja Lulusan SD di Bontang Masih Tinggi

Maming juga menyarankan agar Disnaker Bontang menjalin kerjasama dengan badan pelatihan kerja yang ada di luar, sehingga saat ada lowongan kerja, pencari kerja di Bontang bisa lolos seleksi.

“Ini harus dicarikan solusi oleh Disnaker, banyak pelatihan di Kaltim. Calon pekerja itu dikasih bekal pelatihan. Seperti welder, pipe fitter, scaffolding, karena di Bontang ini banyak pabrik,” ujarnya saat rapat bersama Disnaker Bontang beberapa waktu lalu.

Advertisement
Baca Juga  4 Ancaman bagi Pekerja Kantoran jika RUU Cipta Kerja Disahkan...

Sekretaris Disnaker Bontang, Marthen Minggu menyampaikan, dirinya belum percaya 100 persen dengan data yang ada di BPS yang menunjukkan Bontang menjadi kota dengan pengangguran terbuka tertinggi di Kaltim.

Pasalnya, ia menyakini banyak warga Bontang yang status pekerjaannya tidak formal artinya tidak bekerja di instansi ataupun perusahaan yang terikat. Namun, banyak juga masyarakat Bontang yang membuka usaha dan itu menghasilkan.

“Coba ditanya lagi BPS, sistem mereka melakukan survey seperti apa, apakah orang yang tidak bekerja formal itu termasuk pengangguran terbuka,” ungkapnya.

Meskipun begitu, ia juga mengungkapkan sejauh ini pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan untuk membuka pelatihan bagi siswa-siswa SMA/SMK yang akan lulus, untuk mendapat bekal sebelum terjun ke dunia kerja.

Advertisement

“Itu sudah kami lakukan, bekerjasama juga dengan badan pelatihan yang ada di Sumatera dan Jawa. Bahkan saat ini sedang proses membuka kerjasama dengan Korea Selatan,” ungkapnya.

Penulis : Maimunah Afiah