Connect with us

Gaya Hidup

Tidur Siang Bisa Bikin Ingat Kenangan Palsu

Published

on

BEKESAH.co- Seperti yang telah diketahui, organ-organ tubuh akan tetap bekerja saat kita terlelap. Begitu juga dengan otak yang terus menjalankan fungsinya. Banyak penelitian yang telah menjelaskan bahwa saat tidur, otak akan bantu meningkatkan ingatan. Namun, katanya tidur siang dapat memicu Anda untuk mengingat kenangan-kenangan palsu yang tidak pernah terjadi. Bagaimana penjelasannya?

Tidur siang memicu Anda mengingat kenangan palsu

Ternyata, tidur siang bisa memicu Anda mengingat hal-hal yang bahkan tidak pernah terjadi atau juga disebut sebagai false memories. Fakta ini dikemukakan oleh sebuah penelitian yang dilakukan sekelompok ilmuwan dari Universitas Lancaster.

Dalam penelitian tersebut, peneliti merekrut sebanyak 32 mahasiswa yang tidak memiliki masalah tidur dan bebas dari kafein. Peserta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang tidur selama 1 jam 45 menit dan kelompok yang tetap terjaga.

Kedua kelompok diminta untuk fokus terhadap titik fiksasi di layar komputer, di saat yang bersamaan peserta juga ditunjukkan pada 48 kata uji yang muncul di sebelah kiri maupun di sebelah kanan dekat titik. Selanjutnya, para peserta dipasangkan alat polisomnografi yang memonitori aktivitas otak selama tidur.

Advertisement

Nantinya setelah selesai dari tidur, peserta akan dihadapkan kembali dengan kata-kata tersebut yang ditambahkan dengan beberapa kata baru. Peserta harus menekan tombol ya atau tidak sesuai dengan kata-kata yang mereka lihat atau ingat sebelum tidur.

Hasilnya, ditemukan bahwa peserta yang tidur siang banyak memilih kata-kata baru dan mengaku telah melihat kata-kata itu sebelumnya. Hal ini pun sesuai dengan penemuan sebelumnya yang memprediksi bahwa suatu kerja otak saat tidur siang bisa saja memicu kenangan palsu.

Kerja otak tersebut bernama sleep spindle. Lebih jelasnya, sleep spindle adalah sebuah ledakan aktivitas otak yang muncul saat seseorang sedang terlelap. Sleep spindle terjadi ketika seseorang telah memasuki tahap tidur yang kedua. Pada tahap ini, detak jantung sudah mulai teratur, kesadaran menurun, dan mata sudah tak lagi bergerak.

Baca Juga  Makanan Hantaran, Gaya Baru Bersilaturahim Selama Ramadan
Hanya sebelah bagian otak yang memicu ingatan palsu

Ternyata, tidak semua bagian otak memicu kenangan palsu yang terjadi saat tidur siang. Dalam penelitian tersebut, otak sebelah kanan terlihat lebih memberikan dorongan bagi seseorang untuk menerima lebih banyak kata-kata daripada otak sebelah kiri.

Advertisement

Untuk menguji hal tersebut, peneliti juga merancang percobaan dengan membuat kata-kata yang melintas di layar komputer bergerak dengan jauh ke arah kiri dan kanan, sehingga menyisakan bidang visual yang hanya bisa dicerna oleh satu belahan otak di satu waktu.

Ingatan yang dihasilkan dapat berbeda-beda sesuai dengan belahan otak mana yang lebih banyak digunakan untuk memproses sesuatu. Namun, belahan otak kanan yang memiliki lebih banyak spindle lebih rentan menangkap kata-kata yang salah daripada otak sebelah kiri.

Sebenarnya sleep spindle sendiri merupakan sebuah sistem kerja otak untuk mengukuhkan memori jangka pendek ke dalam arsip jangka panjang di dalam otak seperti hal-hal yang telah dipelajari di hari sebelumnya. Sleep spindle juga bantu mengembangkan fungsi gelombang otak.

John Shaw, salah satu mahasiswa kedoktoran psikologi yang menjadi salah satu dari tim peneliti mengatakan, pengamatan di atas tidak bisa menjadi ukuran pasti bahwa memang benar otak kanan adalah faktor yang dapat memicu munculnya kenangan palsu. Penelitian lanjutan masih harus dilakukan untuk memastikan hal ini.

Advertisement
False memories, ketika memori mengalami distorsi

False memories merupakan ingatan yang tidak nyata atau terdistorsi dari sebuah peristiwa. Ingatan ini diyakini oleh orang-orang sebagai representasi akurat dari kejadian di masa lalu.

Memang, banyak orang yang menganggap memori sebagai sesuatu yang sudah pasti, seperti perekam video yang akurat dalam mendokumentasikan semua hal yang pernah dialami seseorang. Padahal, memori tidak sepenuhnya menangkap semua kenangan yang ada. Anda bisa saja merasa sudah melakukan sesuatu, tapi pada kenyataannya Anda belum pernah melakukannya.

Baca Juga  Ogah Pakai Masker karena Takut Jerawatan? Begini Cara Atasinya

Bukan hanya tidur siang, hal-hal lain juga bisa memicu munculnya false memories atau kenangan palsu ini. False memories juga bisa muncul saat Anda berusaha mengingat sesuatu yang telah lama terjadi. Ingatan yang sudah ada di otak bercampur dengan ingatan-ingatan lain yang bisa mengganggu dan akhirnya membentuk sebuah ingatan yang baru lagi.

Hampir semua orang mungkin pernah mengalami false memories, hal ini sesungguhnya merupakan sesuatu yang wajar dan tidak berbahaya. Namun pada beberapa kasus, false memories bisa saja menimbulkan dampak yang sangat fatal.

Advertisement

Pada dasarnya, false memories adalah gangguan pada sebuah ingatan. Para peneliti mengatakan bahwa terjadinya hal tersebut dapat menjadi salah satu penyebab utama vonis hukum yang salah. Biasanya dapat melalui identifikasi tersangka yang tidak tepat atau ingatan yang salah selama interogasi polisi.

Selain itu, false memories bisa saja membuat Anda merasa memiliki sebuah trauma. Jika telah terjadi, seorang psikiater atau ahli terapis pun bahkan tidak dapat membedakan bahwa hal tersebut tidak benar-benar terjadi. Akibatnya, seseorang menjalani pengobatan yang sebenarnya tidak harus dilakukan.

Meski kasusnya jarang, ingatlah bahwa memori yang ada di dalam otak dapat menghilang dan berubah seiring waktu sekalipun Anda memiliki ingatan yang baik. Terkadang kita pun membutuhkan orang lain untuk memastikan lagi apakah ingatan yang muncul benar-benar pernah terjadi di masa lalu.

 

Advertisement
Penulis: Winona Katyusha