Bontang
Sudah 290 Pekerja Bontang yang Terlaporkan di-PHK
BEKESAH.co – Pandemi Covid-19 membuat dunia usaha tertekan. Akibatnya, tidak sedikit pekerja atau karyawan menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pemberi kerja agar roda bisnisnya tidak berhenti bergerak.
Dalam catatan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Bontang, usaha ritel dan pariwisata merupakan sektor yang paling rentan terkena gelombang PHK karena Covid-19.
Suryadi Preston selaku Mediator Bidang Hubungan Kerja Industrial Disnaker Bontang menjelaskan, terdapat 290 orang yang telah di-PHK berdasarkan laporan yang diterima Disnaker Bontang hingga hari ini, Selasa (14/3).
“Rata-rata yang di PHK ini kebanyakan dari sektor usaha ritel dan pariwisata,” jelas Suryadi, Selasa, (14/04/2020).
Suryadi menjelaskan, kebijakan pemerintah dengan membatasi aktivitas sosial membuat sejumlah perusahaan yang bergerak di sektor ritel dan pariwisata mengalami penurunan omset secara drastis.
Supermarket Ramayana Bontang melaporkan sejauh ini sudah 33 orang mengalami PHK. Ritel favorit warga Bontang ini disebutkan telah melaporkan PHK puluhan karyawannya itu ke Disnaker Bontang.
“Sesuai kebijakan Pemerintah, Ramayana Bontang terpaksa harus memangkas jam operasionalnya. Dari dua shift dipangkas jadi satu shift. Makanya dilakukan PHK,” kata Suryadi.
Sementara itu, Disnaker Bontang tengah melakukan pendataan secara manual kepada para pekerja yang telah di-PHK. Kemudian akan dilakukan pengisian formulir pendaftaran Kartu Pra-Kerja yang dicanangkan Pemerintah Pusat.
“Pekerja yang telah di-PHK ini kami buatkan grup Whatsapp. Di grup itu kami pandu untuk melakukan pengisian formulir pendaftaran Kartu Pra-Kerja agar bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat,” ujar Suryadi.
Ia menambahkan, dari 290 orang PHK yang melakukan pengisian pendaftaran kartu prakerja sudah mencapai 80 persen. Suryadi mengimbau bagi para pekerja yang di PHK agar segera mengisi formulir pendaftaran Kartu Pra-Kerja. (*)
Penulis: Ismail Usman
