Connect with us

Bontang

Simpang 3 RSUD Bontang Ditutup, Warga Prediksi Bakal Banyak yang Potong Jalur

Published

on

BEKESAH.co – Wacana penutupan simpang tiga Jalan S Parman, Kelurahan Gunung Telihan tepatnya di depan pintu masuk RSUD Taman Husada Kota Bontang menuai pro-kontra dari masyarakat sekitar.

Salah satunya, Sriyani (41). Warga RT 25 Kelurahan Gunung Telihan itu setuju dengan rencana pemerintah dan Satlantas untuk menutup persimpangan tersebut, dan hanya memberlakukan satu jalur untuk akses masuk rumah sakit plat merah tersebut.

“Kalau ditutup itu yang terbaik, yah gak apa. Supaya keselamatan orang terjaga, tidak mudah kecelakaan,” ujarnya.

Sementara Diki (40) yang juga saksi mata disetiap kecelakaan di lokasi tersebut justru tidak setuju dengan wacana itu. Ia menyebutkan, sudah empat kali ada insiden yang memakan korban di jalan landai itu.

“Sejak 2016, sudah empat kali kecelakaan. Truk ekspedisi, truk Haji Arfaing, Bata Merah dan bus kemarin itu,” terangnya saat ditemui di warungnya Kamis (05/03/2020).

Advertisement

Pedagang gorengan yang sudah 12 tahun berjualan di sekitar simpang RSUD itu memaparkan, wacana penutupan jalan di simpangan tersebut dianggap bukan solusi yang tepat.

“Kalau dari arah Sekambing (Jalan Soekarno-Hatta) terus belok kiri, lewat tugu ‘selamat datang’ mana mungkin. Jarang yang mau, justru hal itu akan makin ribet, kalau kita bisa lurus kenapa harus belok ke kiri,” pungkas Diki.

Tambahnya, kondisi di persimpangan itu tidak terlalu padat, hal tersebut akan membuat pengendara makin menggila dan menyerobot.

Baca juga: Kerap Terjadi Lakalantas, Simpang 3 RSUD Bontang Sepakat Ditutup

” Belum lagi yang keluar dari RSUD, itu kan keluarnya gak searah yah, posisi jalannya patah, kalau mobil dari atas laju, terus ada yang belok, itu kan lebih parah lagi,” jelas Diki.

Baca Juga  10 Tahun Konsisten jadi Penggiat Lingkungan, Pemuda Bontang Ini Dapat Penghargaan dari Menteri LHK

Ia memaparkan, sebaiknyaa jalan tersebut di pangkas dan di bagian atas jalan di beri himbauan untuk berhati-hati.

Advertisement

” Yah, di pangkas aja, di atas dipasangi polisi tidur yang kayak depan rudal, terus dikasih rambu-rambu peringatan, pemasangan baliho kalau rawan kecelakaan, jadi pengendara lebih berhati-hati,” papar Diki.

“Masih wacana juga kan, masih uji coba. Kita masyarakat ikut yang terbaik aja,” tutupnya.

 

Penulis : Maimunah Afiah

Advertisement
Continue Reading
Advertisement