Connect with us

Bontang

Setop Sebarkan Pesan Berantai Soal RSIB Yabis Ini

Published

on

BEKESAH.co– Pesan berisi imbauan tidak berkunjung ke RSIB Yabis dan RSUD Bontang gegara kasus bocah PDP Covid-19 meninggal, mulai berseliweran di WhatsApp.

Dalam pesan itu juga menyatakan 60 orang tenaga medis dikarantina. Serta menyebut orang tua bocah berusia 8 tahun itu berbohong terkait riwayat perjalanannya.

Hal ini membuat Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang, dr. Bahauddin angkat bicara. Ia secara tegas menyatakan bahwa hal itu tidak benar.

“Beredar informasi dalam bentuk notifikasi di WhatsApp, itu bukan bersumber dari RSIB Yabis. Itu tidak benar, jadi jangan disebarluaskan lagi,” ungkapnya saat menggelar video conference, Sabtu (25/4/2020).

Selain itu, ia juga menjelaskan, rumah sakit tersebut hanya menutup sementara Instalasi Gawat Darurat (IGD), IGD Kebidanan, rawat inap, poli spesialis anak, radiologi, serta poli kandungan, terhitung sejak 23 April hingga 7 Mei mendatang, bukan menutup semua layanan.

Advertisement

“Pihak RSIB Yabis juga sudah melakukan disinfeksi ke seluruh wilayah sarana dan prasarana rumah sakit, sesuai dengan pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi untuk mencegah Covid-19,” paparnya.

Ia juga membantah soal hasil rapid test kedua orang tua bocah itu, yang dikatakan positif. “Ini informasinya sudah salah. Jadi yang positif rapid test itu cuman anaknya, bapak ibunya negatif,” tegasnya.

Terkait kasus ini, ia meminta agar warga Bontang tidak serta merta mempercayai kabar yang tidak jelas sumbernya. Hal itu dikhawatirkan akan menimbulkan stigma negatif.

“Soal Covid-19, ini bukan aib. Ini adalah penyakit yang harus kita lawan bersama-sama. Siapa saja berpotensi terinfeksi Covid-19. Jadi jangan di-bully, jangan menyebarkan kabar yang tidak-tidak,” imbaunya.

Berikut petikan informasi yang beredar di WhatsApp:

Advertisement
Baca Juga  Dampak Corona, Air PDAM Warga Bontang Bakal Gratis 3 Bulan

Teman2….
Bagi yg ada keluarga di Bontang, mohon untuk di sampaikan agar tidak mendatangi RS Yabis dan RSUD bontang, saat ini sebagian besar dokter, perawat, petugas pendaftaran, lab, kasir sedang di karantina sebungan dengan pasien yg menimggal semalam sebagai dampak *KETIDAK* *JUJURAN* ketika di tanya petugas medis

anak 8 thn meninggal d bontang..rapid positif.
org tua ga jujur ada riw bepergian ke jakarta…
Heboh d bontang…krn drawat d 2 RS tp ga jujur…. sampe poli spesialis ditutup.semua karyawan RSIslam Yabis yg pernah kontak di rapid tes

Ijin sharing apa yg terjadi di Bontang hari ini.
Setidaknya 60 orang tenaga medis di 2 Rumah Sakit, terdiri dari dokter, paramedic dan administrasi, terpaksa di karantina selama 14 hari. Akibat ketidakjujuran orang tua pasien dalam memberikan informasi.
Si anak yg mulanya di diagnosa kelainan fungsi ginjal ternyata dalam prosesnya terinfeksi Covid19 dari ayahnya yg berpergian ke Jakarta. Dimana dalam keterangan yg disampaikan mrnyatakan tidak berpergian kemana2 selama 28 hari terakhir.
Hal ini diketahui setelah pasien dirawat sekian lama dan menunjukkan kondisi yg semakin memburuk dan kemudian dirujuk ke RS yg memiliki fasilitas pelayanan lebih lengkap. Hasil rapid test pasien dan orang tua positive dan baru mengaku jika baru kembali dari Jakarta beberapa waktu yg lalu.
Tadi pagi pukul 2 dinihari… ananda pasien telah berpulang keharibaan Allah SWT. Meninggaljan pilu dan penyesalan yg mendalam pada si orang tua. Plus kerugian amat sangat bagi kota Bontang, disaat seperti ini harus kehilangan 60 orang tenaga medis sekaligus. Dan mungkin akan jauh lebih banyak lagi jika hasil test ke 60 orang tsb ada yg positive.

*Quote of the Day :*
*Jujur lah. Karena ketidakjujuran bisa jadi awal malapetaka yg panjang.*

Penulis : Maimunah Afiah

Advertisement
Baca Juga  Bocah SD di Berbas Koma di Rumah Sakit, tak Punya Jaminan Kesehatan