Bontang
Selama Pandemi Omzet Kenari Waterpark Lenyap, dari Rp 300 Juta Jadi Nol Rupiah
BEKESAH.co- Keberadaan corona virus disease 2019 (Covid-19) di Kota Bontang telah melumpuhkan sektor pariwisata. Kebijakan pemerintah menutup sementara seluruh objek wisata demi menghalau penyebaran Covid-19, tak ayal menyeret perekonomian para pelaku usaha hingga ke titik terendah.
Kenari Waterpark Kota Bontang salah satunya. Sudah sekira dua bulan lebih, wahana rekreasi air ini tidak beroperasi. Omzet bulanan sebesar Rp 300 juta pun lenyap. Sejak 19 Maret lalu hingga saat ini tak ada pemasukan sepeser pun.
“Nol. Tidak ada sama sekali. Padahal biasanya kami bisa dapat Rp 200-300 juta per bulan. Bahkan bisa lebih dua kali lipat kalau momen lebaran dan libur sekolah,” ungkap Kepala Operasional Kenari Waterpark Bontang, Arif Arifin, saat disambangi Bekesah.co, Jumat (12/6/2020).
Beberapa kegiatan seperti acara perpisahan yang sudah dijadwalkan jauh hari, terpaksa harus dibatalkan. Bahkan, pihaknya terpaksa merumahkan 19 karyawan.
“Kami terima surat edaran dari Dispora 18 Maret, nah 19 Maret itu kami langsung tutup total. Semua karyawan juga kami rumahkan,” kata Arif.
Kendati demikian, walaupun tidak ada pemasukan, pihak Kenari Waterpark harus tetap mengeluarkan biaya operasional untuk melakukan perawatan terhadap fasilitas-fasilitas di wahana tersebut dan juga mengharuskan pihaknya tetap membayar beban tagihan air maupun listrik.
” Sementara perawatan kolam kan harus tetap jalan, pompa air, yah biaya operasional perawatan tetap kami jalankan,” pungkasnya.
Dia berharap, dengan kondisi Kota Bontang yang saat ini sudah mulai membaik, Pemerintah Kota Bontang bisa memberikan kepastian terkait kapan jadwal usaha sektor wisata boleh beroperasi kembali.
” Saat ini kan sudah tidak ada kasus positif lagi, kami berharap Pemkot Bontang bisa secepatnya memperbolehkan taman rekreasi air bisa berjalan lagi,” tutupnya.(*)
Penulis : Maimunah Afiah
