Connect with us

Bontang

Pengrajin Tahu Tempe Bontang Mogok Produksi, Tenang Stok di Pasar Aman Kok

Published

on

BEKESAH.co- Aksi mogok yang dilakukan pengrajin tahu tempe di Bontang tidak mempengaruhi persediaan di pasar. Artinya, stok tetap aman.

Itu diungkapkan oleh Sekertaris Pengusaha Pengrajin Tahu Tempe Bontang (PPTTB), Rio, saat menghadiri rapat bersama Dinas Koperasi-UKMP Bontang, Senin (24/5/2021).

Sebab, sebelum mengeluarkan surat edaran tersebut, pihaknya pun sudah mewanti-wanti persedian tetap terdistribusi hingga ke pengecer.

Adapun maksud dari surat edaran yang mereka keluarkan itu, semata-mata bukan untuk membuat kegaduhan atau keresahan publik.

Advertisement

Hanya saja, kata Rio, itu salah satu usaha dari pihaknya untuk mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Bontang. Sebab, dengan kondisi kedelai yang melambung tinggi, pihaknya binggung harus mengadu ke siapa dan dimana.

“Aksi mogok itu bukan demo atau hal yang lainnya. Yang kami inginkan itu sebenarnya ini, yang kita lakukan sekarang (rapat diskusi bersama pemerintah),” ujarnya.

Disinggung soal apakah aksi mogok tetap dilakukan pasca pertemuan dengan pemerintah, pihaknya tetap melakukan aksi tersebut. Namun, dia menjamin ketersediaan stok di pasar tetap aman.

“Sudah terlanjur, mulai hari ini (Senin) para pengrajin sudah nggak merendam kedelai untuk tempe,” katanya.

Advertisement

Sementara itu, Wakil Ketua PPTTB Zainal Arifin, menyebutkan enam tuntutan kepada pemerintah.

Pertama, Pemkot dapat memfasilitasi pengrajin untuk dapat memilih kedelai lokal atau import. Sebab, selama ini pihaknya hanya mendapat kedelai import saja, dengan harga Rp 12 ribu/kg. Sewaktu-waktu itu bisa mengalami kenaikan lagi.

Kedua, Pemkot melakukan kerjasama dengan Menteri Pertanian dan Perdagangan untuk memberikan akses yang dapat menjadi wadah memasarkan produk-produk olahan. Karena bahan baku tahu tempe, tidak hanya diolah dalam bentuk gorengan saja, tapi banyak varian, puding contohnya.

Baca Juga  Harga Tahu Tempe Bakal Naik, Diskop Bontang Beber Alasannya

“Kalau bisa ada pameran atau job fair,” ucapnya.

Advertisement

Ketiga, pemberdayaan teknologi terbaru untuk menekan biaya operasional. Karena selama ini, pihaknya masih banyak yang menggunakan cara tradisional.

Selanjutnya, pihaknya siap untuk membantu pemerintah memutar roda ekonomi. Sebab saat ini, status kedelai banyak diminati oleh masyarakat.

Kemudian, Wadah yang saat ini mereka bentuk, yaitu PPTTB, mendapat pembinaan agar muda mengapresiasi keluhan pengrajin. Tentunya, sebagai wadah informasi terkait harga tahu tempe.

Terakhir, pihaknya akan menaikkan harga tahu tempe di pasaran.(*)

Advertisement

Penulis : Maimunah Afiah