Connect with us

Kaltim

Pasien Positif Covid-19 Capai 18 Kasus, Balikpapan Kaji Terapan PSBB

Published

on

BEKESAH.co – Tiga kasus baru menambah jumlah pasien positif COVID-19 di Provinsi Kalimantan Timur menjadi total 35 kasus.

Plt Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Andi Muhammad Ishak kepada awak media di Samarinda, Jumat (10/4/2020), menjelaskan tambahan tiga kasus positif COVID -19 tersebut berasal dari tiga wilayah Kabupaten/Kota di Kaltim yakni Berau, Samarinda dan Balikpapan.

Kota Balikpapan menjadi wilayah dengan jumlah terbanyak kasus positif COVID-19 seiring penambahan seorang pasien yang disebut BPN 18. Pasien ini diketahui seorang laki-laki 45 tahun yang merupakan kasus tidak terkait dengan manapun yang ditetapkan PDP oleh tim medis RSUD Beriman dengan keluhan demam.

Andi Ishak memaparkan, hasil tes yang dilakukan di hari yang sama juga menunjukkan 10 kasus negatif terkonfirmasi.

“Dari sepuluh kasus negatif tersebut,3 kasus dari Berau,1 kasus dari Kukar dan 6 kasus dari Balikpapan,” tegasnya.

Advertisement

Balikpapan Siapkan Skenario PSBB

Pemerintah Kota Balikpapan telah melakukan rapat mengenai penanganan pandemi virus corona bersama DPRD Balikpapan. Karantina wilayah yang sempat diwacanakan Balikpapan kemungkinan besar akan mengarah pada kebijakan PSBB mengikuti PP Nomor 21 Tahun 2020.

Walikota Balikpapan Rizal Effendi berujar PSBB saat ini tengah dikaji Gubernur Isran Noor untuk bisa diterapkan di Kalimantan Timur.

“Rencananya kita masih akan lihat perkembangannya karena masih dikaji juga oleh Gubernur, karena harus lewat Gubernur juga untuk bisa menerapkan ini,” ujar Rizal.

Ketua DPRD Balikpapan Abdullah mengatakan saat ini Kota Minyak telah mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial. Ini ditetapkan sebelum ada Peraturan Menteri Kesehatan No. 9/2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ada.

Advertisement

Eksekutif dan legislatif pun telah membuat skenario apabila Presiden Joko Widodo menetapkan karantina wilayah atau isolasi (lockdown). Balikpapan tengah mendata masyarakat yang tidak mampu dan pekerja informal yang terdampak. Mereka akan dapat insentif.

Baca Juga  Bandara APT Pranoto Samarinda Tutup Penerbangan Komersil Sementara

“Ini lagi dihitung berapa jumlah karyawan prakerja, masyarakat yang punya penghasilan tidak tetap,” katanya di Kantor Wali Kota.

Penulis: Asriana

Continue Reading
Advertisement