Connect with us

Bontang

Mari Pahami Kalau Bukan Cuma Sampah Kita yang Harus Diangkut Rutin

Published

on

BEKESAH.co – Penumpukan sampah masih kerap terlihat di sejumlah lokasi bak pembuangan sampah sementara. Salahsatu penyebab ditengarai karena masyarakat Kota Bontang belum menyadari jadwal pengangkutan sampah oleh petugas.

Kepala Bidang Kebersihan dan Pemanfaatan Sampah Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Bontang Taupan Kurnia menerangkan dalam sehari terdapat empat kali pengangkutan. Pertama, pukul 03.00 wita hingga pukul 06.00 wita.

Putaran kedua pukul 08.00 wita kemudian pukul 13.00 wita. Jam pengangkutan terakhir pada pukul 19.00 wita.

“Jam tiga subuh itu sudah jalan delapan truk. Jam enam pagi ada dua mobil pick-up sebagai satuan tugas jika ada sampah yang terlewatkan. Lalu jam delapan pagi ada tiga truk lagi yang keliling,” kata Taupan.

Advertisement

Tiga truk yang sebelumnya bertugas kemudian kembali mengangkut pada pukul 13.00 wita dan terakhir pada pukul 19.00 wita dengan jumlah armada yang sama.

Taupan mengatakan dengan frekuensi pengangkutan seperti itu, seharusnya tidak ada lagi sampah yang menumpuk terlalu lama.

Persoalan bertambah ketika tidak sedikit warga membuang sampah tidak pada wadah (kontainer) yang disediakan sehingga menyebabkan banyak sampah berserakan di jalan. Padahal sudah ada tiga armada truk disiapkan untuk menjemput sampah pada bak-bak yang tersebar di perumahan Korpri dan Lembah Asri.

“Kadang-kadang orang ada yang malas turun dari motor jadi buangnya di samping (bak). Padahal baknya kosong. Saat berhenti tapi tidak turun dari motor jadi sampahnya tidak dibuang di dalam bak sampah,” terangnya.

Advertisement

Hematnya, Taupan menilai belum adanya aturan semacam peraturan daerah (Perda) terkait sehingga perilaku tersebut masih dilakukan.

“Mungkin, karena sebagian orang menggangap ini tidak ada sanksi, tapi inikan sudah dibahas dalam Raperda inisiatif DPRD,” pungkas Taupan

Baca Juga  Kemenhub Buka Pelabuhan, Dishub Bontang Pastikan Bukan untuk Kapal Penumpang

Kendati demikian, Taupan berharap penyelesaian masalah sampah adalah peran semua pihak dan harus ada semangat gotong royong. Yang paling penting, masyarakat mendukung program pemerintah dengan cara buang sampah sesuai jadwal pengangkutan.

“Perlu kita gotong royong, karena semangat gotong royong itu kan dari nenek moyang kita,” tutupnya. (*)

Advertisement

Penulis : Maimunah Afiah

Continue Reading
Advertisement