Connect with us

Lintas Daerah

Kesalnya Suami di Sumsel, Istri Melahirkan Tak Ditangani hingga Meninggal

Published

on

BEKESAH.co – Seorang pria di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, bernama Lika Santosa meluapkan kekesalannya ke Puskesmas Pauh dengan menuliskan unggahan di Facebook. Ia kecewa dengan pelayanan Puskesmas yang disebutnya tak menangani istrinya saat hendak melahirkan.

Unggahan Lika Santosa itu pun viral di media sosial. Ia curhat soal sang istri yang sudah hendak melahirkan bahkan pecah ketuban tapi tak dilayani sigap oleh petugas bidan dan perawat puskesmas.

“Masuk Puskesmas Pauh jam 10 lewat. Jam 1 setengah (01.30) lewat istri awak pecah air ketuban, sampai jam 2 jugo belum melahirkan,” tulisnya di akun media sosialnya.

Bahkan katanya, sang istri yang sedang berjuang untuk melahirkan anak mereka itu pun sempat ditinggal tidur oleh bidan dan perawat hingga ia menggedokr-gedor ruangan petugas.

Hingga pukul 05.00 WIB, baru ada tindakan pada istrinya dan dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Bunda Lubuklinggau. Namun, sang istri dan anak dalam kandungan tak dapat tertolong dan mengembuskan napas terakhir saat tiba di RS Bunda Lubuklinggau.

Advertisement

Saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (29/5/2023), Lika menyebut pihak Puskesmas Pauh, mendatanginya dan meminta maaf. Namun, bidan dan perawat yang ada saat kejadian tak turut hadir menjumpai Lika.

“Pihak puskesmas sudah datang ke rumah dan memohon maaf atas apa yang terjadi,” ujar Lika.

Dia menambahkan, pihak Puskesmas datang bersama perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Muratara dan staf bupati.

“Mereka datang setelah viral ini, tapi untuk bidan dan perawat pada waktu kejadian hingga saat ini belum datang menemui,” ujarnya.

Ia mengakui masih sedih jika mengingat kejadian tersebut. Pasalnya, sang istri mengandung anak pertama yang sangat mereka nanti-nantikan. Namun bukannya bersuka cita karena kelahiran anak pertama, ia malah harus kehilangan istri dan sang anak.

Advertisement
Baca Juga  Jahidin Dorong Pemerintah Pusat Memilih PJ Gubernur Yang Paham Kondisi Kaltim

“Itu anak pertama kami, seorang perempuan. Namun takdir berkata lain. Istri meninggal dunia sebelum sempat mendapat tindakan, dan anak kami meninggal di dalam perut,” tuturnya lirih.

Meski begitu, Lika tidak ingin melaporkan pihak Puskesmas ke polisi terkait kejadian itu. Ia mengaku tak ingin memperpanjang masalah dan hanya berharap agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

“Semoga jadi pelajaran (bagi pihak puskesmas) dan lebih baik lagi ke depannya,” sambungnya.

Bahkan katanya, sang istri yang sedang berjuang untuk melahirkan anak mereka itu pun sempat ditinggal tidur oleh bidan dan perawat hingga ia menggedokr-gedor ruangan petugas.

Hingga pukul 05.00 WIB, baru ada tindakan pada istrinya dan dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Bunda Lubuklinggau. Namun, sang istri dan anak dalam kandungan tak dapat tertolong dan mengembuskan napas terakhir saat tiba di RS Bunda Lubuklinggau.

Advertisement

Dikutip Bekesah dari Detik, Senin (29/5/2023), Lika menyebut pihak Puskesmas Pauh, mendatanginya dan meminta maaf. Namun, bidan dan perawat yang ada saat kejadian tak turut hadir menjumpai Lika.

“Pihak puskesmas sudah datang ke rumah dan memohon maaf atas apa yang terjadi,” ujar Lika.

Dia menambahkan, pihak Puskesmas datang bersama perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Muratara dan staf bupati.

“Mereka datang setelah viral ini, tapi untuk bidan dan perawat pada waktu kejadian hingga saat ini belum datang menemui,” ujarnya.

Ia mengakui masih sedih jika mengingat kejadian tersebut. Pasalnya, sang istri mengandung anak pertama yang sangat mereka nanti-nantikan. Namun bukannya bersuka cita karena kelahiran anak pertama, ia malah harus kehilangan istri dan sang anak.

Advertisement

“Itu anak pertama kami, seorang perempuan. Namun takdir berkata lain. Istri meninggal dunia sebelum sempat mendapat tindakan, dan anak kami meninggal di dalam perut,” tuturnya lirih.

Baca Juga  HUT RSUD Bontang ke-21, Direktur Suhardi Jamin Peningkatan Kualitas Layanan

Meski begitu, Lika tidak ingin melaporkan pihak Puskesmas ke polisi terkait kejadian itu. Ia mengaku tak ingin memperpanjang masalah dan hanya berharap agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

“Semoga jadi pelajaran (bagi pihak puskesmas) dan lebih baik lagi ke depannya,” sambungnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, dr Trisnawarman, M.Kes mengatakan ia belum mengetahui kejadian tersebut.

Diketahui, kejadian itu terjadi pada 9 Mei 2023. Namun unggahan tersebut baru viral belakangan ini.

Advertisement

“Saya belum tahu baru mau berkoordinasi dengan pihak terkait,” katanya dikutip Bekesa, Senin (29/5/2023).

Trisnawarman menambahkan, pihaknya juga terkejut cerita itu sudah terjadi pada 9 Mei 2023, tapi baru viral sekarang.

“Saya kaget kenapa baru viral sekarang sedangkan kejadiannya sudah lama. Saya mau koordinasi dulu ini dengan pihak terkait,” pungkasnya.

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG

Advertisement