Connect with us

Teknologi

Jokowi Bakal Ganti PNS dengan Robot AI

Published

on

BEKESAH.co- Peringatan buat para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen mengganti PNS khususnya eselon III dan IV di kementerian dengan robot kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), jika dinilai menghambat birokrasi.

Untuk mendukung program Jokowi itu, Direktur Pusat Teknologi Informasi Komunikasi BPPT, Purwoadi membeberkan, strategi dan peta jalan (roadmap) dari pengembangan kecerdasan buatan yang diusung Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro akan segera rampung.

“Iya, pak menteri mintanya bulan Juli 2020. kita sedang usahakan,” terangnya dikutip dari laman CNBC Indonesia, Jumat (28/02/2020).

Dalam rencana pengembangan ini, Purwoadi menjelaskan banyak pihak yang dilibatkan mulai dari instansi pemerintah, akademisi maupun sektor swasta. Dari sektor swasta seperti Tokopedia, Bukalapak, Kata.Ai, dan lain-lain.

Advertisement

“Kemudian dari pemerintahan itu banyak juga dari Kemenristek BRIN, LIPI, BPPT, kemudian asosiasi ada 40-an lebih,” jelas Purwoadi.

Meski begitu, ia menyebutkan ada tantangan utama dalam proyek tersebut, yaitu sumber daya manusia dan riset yang dinilai belum menunjang bilamana ingin menerapkan robot AI.

“Kita belum berpengalaman di bidang itu (AI). Kalau infrastruktur enggak, karena kita sudah mumpuni. Kalau teknologi juga banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang membuat algoritma sendiri sudah banyak,” ujarnya.

Purwoadi menambahkan untuk menggantikan eselon III dan eselon IV dengan robot dibutuhkan sebuah data latih yang dari data itu akan dihubungkan dengan algoritma. Barulah robot atau kecerdasan buatan akan bisa menggunakan algoritma dari data tersebut.

Advertisement

Ia mencontohkan bahwa jika eselon III hanya memiliki pekerjaan untuk memeriksa ceklis saja kemungkinan mudah untuk di ganti Robot dan AI, namun ada hal-hal teknis lainnya yang musti dipertimbangkan.

Baca Juga  Ini yang Bikin Banyak Orang Hijrah ke HP Layar Lipat

“Tapi kalau misalnya dalam ceklis itu dituliskan butuh akte kelahiran ternyata gak punya orang ini, dia punya-nya keterangan rumah sakit, gimana tuh? Nah itu lah kebijakan yang harus dimaksukkan ke dalam AI. Itu yg perlu data-datanya. Sehingga kemudian kita bisa melatih algoritma AI untuk menggantikan eselon 3-4,” lanjutnya.

Purwoadi, juga menjelaskan bahwa proses pergantian eselon III dan IV menjadi robot atau AI ini menurutnya tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.

“Karena kita perlu data-data latih yang paling susah di Indonesia toh. Karena pekerjaan mereka kan masih manual, sekarang bagaimana kita bisa mendapatkan data dari apa yg mereka lakukan/kerjakan,” ujar Purwoadi.

Advertisement