Bontang
Imbas Proyek Jalan Tol Samarinda-Bontang Batal, Seluruh Elemen Masyarakat bakal Menggugat
BEKESAH.co, BONTANG – Pencoretan rencana megaproyek Jalan Tol yang menghubungkan Samarinda – Bontang dari daftar proyek strategis nasional (PSN) membuat seluruh lapisan masyarakat bersedih.
Pasalnya, jalan ini sangat diharapkan bisa memangkas waktu menuju Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur itu. Ketimbang melewati akses jalan biasa yang rusak akibat aktifitas tambang ilegal.
Berangkat dari hal itu sejumlah warga membentuk gerakan penolakan yang disebut Gerakan Masyarakat Bontang Menggugat (GMBM).
Inisiator GMBM, Eko Satriya, mengatakan kehadiran tim ini sebagai bentuk keresahan masyarakat. Pemerintah Pusat harus menganulir pembatalan itu. Semenjak UU IKN disahkan, sudah menjadi kewajiban daerah penyangga ibu kota (Bontang) harus mendapat perhatian lebih.
“Apalagi kita tidak bisa pungkiri bahwa, di Bontang banyak perusahaan raksasa yang memasok pendapat bagi negara,” katanya.
Karena itu, pihaknya meminta dukungan dari legislatif dan Eksekutif di Bontang Lestari, Senin (8/8/2022) pagi tadi.
Eko mengungkapkan, adapun bentuk dukungan yang mereka harapkan adalah bentuk penyuaraan wakil rakyat Bontang secara kelembagaan. Membawa aspirasi ke DPRD Kaltim, dan DPRI Dapil Kaltim di Senayan.
“Melakukan upaya-upaya secara kelembagaan terkait Proyek Jalan Tol Samarinda-Bontang masuk kembali dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) ,
dan yang terpenting lagi adalah membangun konsolidasi GMBM terus bergulir secara progresif hari per harinya dgn signifikan,” bebernya.
Sementara anggota GMBM lainnya Yusril Ihza Mahendra mengatakan, jika tuntutan ini tidak diindahkan maka jangan salahkan akan ada aksi memobilisasi massa untuk melakukan protes secara besar-besaran.
Sebagai perwakilan generasi muda, Yusril mengajak seluruh kawula muda di Bontang untuk ikut terlibat dalam aksi ini.
“Tentu ini jadi momentum bagi kita. Pemerintah tidak bisa menutup mata,” ungkapnya.
Gerakan ini rupanya mendapat atensi lebih dari Ketua DPRD Andi Faizal Sofyan Hasdam. Dia mendukung penuh gerakan ini sebagai bentuk solidiritas warga Bontang.
Politisi Golkar itu menyarankan, agar gerakan ini membentuk legalitas hukum. Sebagai pondasi gerakan yang kuat untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Bontang.
“Tentu dengan hadirnya jalan tol aksesibilitas masyarakat akan sangat berdampak. Tidak hanya di Bontang tapi juga daerah penyangga,” kata Faiz.
Selain meminta dukungan DPRD, GMBM bakal meminta dukungan penuh dari Pemkot. Nantinya, mereka akan melakukan konsolidasi akbar terkait upaya-upaya gugatan yang akan dilakukan. Termasuk mengajak Kutim untuk melakukan protes bersama.
Penulis : Ahmad Nugraha