Connect with us

Bontang

Dianggap Mampu Karena Punya Angkot, Kakek Paulinus Tak Pernah Tersentuh Bantuan

Published

on

BEKESAH.co – Melihat usianya kini menginjak 60 tahun, seharusnya Paolinus tinggal di rumah menikmati masa tuanya seperti sepuh kebanyakan. Tapi kenyataan hidup tak menyisakan banyak pilihan yang bisa ia ambil.

Paolinus bekerja sebagai sopir angkot alias taksi di Kota Bontang hingga usia senja. Minat warga yang makin berkurang  menggunakan jasa transportasi ini ditambah dampak luas wabah virus corona benar-benar jadi ujian baginya.

Sepinya penumpang akibat penerapan pembatasan sosial dari kebijakan pemerintah, membuatnya sempat menghentikan angkotnya beroperasi. Bahkan ia mengaku sempat wara-wiri ke rumah kerabat untuk menggadaikan angkot yang telah menemaninya bertahun-tahun mencari rezeki.

Paolinus bercerita, hampir setiap hari buntung kala mencari penumpang. Ongkos bensin yang dipakai keliling kota mencari penumpang acap kali tak lebih besar dari yang didapatkan. Justru ia hanya merasa rugi jika terus-terusan memaksakan diri menyusuri sudut kota untuk cari penumpang.

Katanya, selama pandemi ini, ia tak mendapatkan bantuan BLT dari pemerintah. Ia dianggap masuk dalam katergori warga mampu oleh RT karena kepemilikan mobil angkot. Sampai akhirnya Paolinus mengantungkan hidup keluarga dari pinjaman uang saudara, meski tak diakui tak cukup.

Advertisement

“Saya sempat keliling ke rumah teman mau gadaikan angkot saya, termasuk surat tanah dan sertifikat rumah. Tapi mereka pada menolak lantaran mereka pun juga merasakan himpitan ekonomi karena wabah. Selama ini untungnya ada saudara yang meminjamkan,” kata Paolinus, Kamis (14/5/2020).

Beruntung, Paulinus merasakan bantuan dari Pemkot Bontang yang diserahkan hari ini setelah dua bulan belakangan merasa tak diperhatikan. Bantuan berupa uang tunai dan sembako yang bersumber dari iuran seluruh PNS di lingkungan Pemkot Bontang.

“Saya merasa bersyukur akhirnya hari ini saya bisa dapat bantuan dari Wali Kota Bontang,” terangnya.

Baca Juga  Ada 76 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bontang Sepanjang 2019

Wali Kota Bontang Neni Meorneani yang menyerahkan bantuan itu mengatakan, penyaluran bantuan ini untuk 22 sopir angkot di Bontang yang sebelumnya tak mendapatkan bantuan sama dari mana pun.

Penulis: Ismail Usman

Advertisement