Connect with us

Bontang

Cegah DBD, Dinkes Bontang Imbau Masyarakat Terapkan PSN

Published

on

BEKESAH.co – Penyakit Demam Berdarah (DBD) di Kota Bontang masih kerap terjadi. Baru-baru ini, di bulan Oktober setidaknya tercatat ada 33 penderita.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Bontang, Muhammad Ramsi mengatakan masyarakat wajib menjaga lingkungan. Terlebih saat ini sedang musim hujan. Langkah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus dilaksanakan.

Adapun hal yang perlu dilakukan dengan 3 M, yaitu menguras, menutup dan Mendaur Ulang.

Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampungan air lemari es dan lain-lain.

Advertisement

Kemudian menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya.

Serta mendaur ulang atau memanfaatkan kembali barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.

“Terutama penampungan air, yang memiliki potensi besar sarang jentik nyamuk DBD, harus rutin dikuras,” katanya.

Pasalnya, penyakit tersebut tidak mengenal usia, walaupun pada umumnya nyamuk DBD menyerang anak-anak, tapi tidak sedikit pula orang dewasa menjadi penderita DBD.

Advertisement

Hingga bulan Oktober 2021, setidaknya tercatat ada 3 kasus kematian akibat penyakit DBD. jumlah kasus terbanyak terjadi di Kelurahan Api-Api,  totalnya 79 kasus. Kemudian, disusul Tanjung Laut di urutan kedua dengan 61 kasus.

“Selama 10 bulan itu ada tiga kasus kematian. Angka ini sama dengan saat 2019 lalu. Kematian terjadi di Februari dan April,” terangnya.

Sejauh ini, upaya yang dilakukan Dinkes Bontang adalah melakukan fogging, khususnya di area yang memilki kasus DBD terbanyak. Namun jika kasus DBD banyak di Bontang, maka dilakukan fogging massal.

Tapi, ia tetap mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan PSN, sebab fogging hanya mampu mengendalikan nyamuk dewasa. Sementara jika jentik dibiarkan, maka tidak akan membantu pemberantasan nyamuk.

Advertisement
Baca Juga  Komitmen Lestarikan Budaya, Dirut PKT Terima Gelar Kebangsawanan dari Kesultanan Kukar

“Paling penting itu PSN,” tutupnya

Penulis : Maimunah Afiah