Connect with us

Balikpapan

Asa Warga di Pelosok Bontang, Listrik Belum Teraliri Berharap Punya Fasilitas Ibadah

Published

on

BEKESAH.co — Nyerakat Kiri, salah satu perkampungan yang terletak diujung Kota Bontang. Setidaknya butuh waktu kurang lebih satu jam untuk menempuh lokasi tersebut.

Di RT 10 Kampung Nyerakat Kiri, Kelurahan Bontang Lestari. Desa ini jauh dari jangkauan air bersih ataupun listrik. Bahkan fasilitas umum pun sangat minim.

Masyarakatnya kerap menggunakan lilin, senter ataupun tenaga surya untuk menerangi malam. Pedesaan ini juga jauh dari hiruk pikuk aktivitas padat, seperti di pusat kota. Kegiatannya cukup jauh berbeda dengan masyarakat kota pada umumnya. Hampir semua penduduknya berprofesi sebagai petani atau berkebun saja.

Akses masuk ke dalam kampung itu juga butuh usaha yang luar biasa. Sebab, kondisi jalan yang dilalui, bukan terbuat dari aspal yang mulus. Melainkan, jalan setapak, tanah liat. Jika hujan turun, akses jalan susah dilalui karena becek. Sekali salah dalam mengemudi, kendaraan akan amblas. Setidaknya, butuh waktu 30 menit untuk menyusuri jalan setapak sepanjang 8 kilometer itu.

Advertisement

Bekesah.co memiliki kesempatan untuk mengunjungi lokasi tersebut, bersama Tim Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 112 yang dilaksanakan oleh Kodim 0908 Bontang.

Dari hasil penulusuran redaksi Bekesah.co, desa  yang dihuni kurang lebih 50 KK itu, bermula dari seorang warga, Anshar. Ia membuka lahan tersebut bersama delapan orang anaknya, sejak tahun 2000 lalu. Kemudian, dijadikan sebagai lahan perkebunan dan 21 tahun telah berlalu, Anshar tak pernah menyangka lahan yang dulunya hutan rimba, kini sudah mulai dihuni. Keberadaan Anshar di kampung itu pun terbilang cukup penting, sebab dirinya dianggap sebagi toko masyarakat atau orang yang dituakan.

Sehingga dirinya memiliki beban moril untuk bisa memberikan kenyamanan kepada warga yang tinggal di daerah tersebut. Terbesit dalam hatinya, Anshar mengatakan, kampung yang dia garap tersebut juga dihuni oleh anak-anak yang butuh pendidikan. Tidak hanya pendidikan dunia, akhirat pun menurut Anshar harus diberikan.

Baca Juga  Loker Bontang: KMBU Cari Kasir Perempuan, Cek di Sini

“Kita liat anak-anak, aduh gimana ini pendidikan agamanya, karena mau ngaji tidak ada tempatnya,” ujarnya kepada Bekesah.co, Kamis (7/10/2021).

Advertisement

Alhasil, Anshar bersama warga lainnya gotong royong untuk membangun musala. Ia pun menghibahkan tanah miliknya seluas 30 x 50 meter. Akhirnya, diawal terbangun musala dengan ukuran 5 x 5 meter. Tapi musala yang ia bangun bersama warga setempat dan beberapa relawan, hanya sebatas kerangka tiang dan juga atap. Dinding maupun lantai belum ada.

Kondisi musala yang belum jadi itu, diakui Anshar sudah digunakan masyarakat untuk salat berjamaah, bahkan ramadan tahun 2021, warga sudah meggelar salat tarawih berjamaah dengan fasilitas seadanya.

TMMD Kodim 0908 menjangkau Kampung Nyerakat Kiri, Rehab Musala Al-Anshori

Tak disangka, harapan dan doa yang selalu dipanjatkan untuk memilki tempat ibadah di desa itu kini terealisasi. Tuhan memberikan jalan melalui program TMMD ke 112 yang dilaksanakan oleh Kodim 0908 Bontang.

Advertisement

“Kami sangat bersyukur sekali, akhirnya ada tempat ibadah juga di desa ini, karena kalau mau salat di luar jauh,” terangnya.

Sementara itu, Dandim 0908 Bontang, Choirul Huda mengatakan sebelum melakukan aktivitas rahabilitasi musala di lokasi tersebut. Pihaknya melakukan peninjauan. Ternyata, hasil yang mereka dapat, daerah itu belum sama sekali tersentuh oleh pembangunan atau hal-hal lain untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat setempat. Bahkan, musala yang dibangun itu mangkrak selama dua tahun.

“Penilaian kami daerah ini layak mendapat bantuan,” tuturnya.

Sehingga melalui program TMMD, pihaknya mulai membangun musala tersebut dengan ukuran 10×10 meter, anggarannya dari swadaya anggotanya. Kini musala itu sudah terbangun kokoh. Dinding dan lantai keramik sudah terpasang. Selama proses pembangunan, Choirul sangat mengapresiasi antusias masyarakat yang turut membantu percepatan pembangunan. Saat ini sudah proses finishing, diperkirakan selesai sebelum 14 Oktober mendatang.

Advertisement
Baca Juga  Video Pelajar Bontang tak Malu Pamer Kemesraan di Cafe, Klik di Sini

“Kami kirim anggota 6-8 orang, tapi masyarakat yang membantu 15-20 orang, antusias sangat tinggi, makan siang pun bareng, dimasak sama ibu-ibu disini,” ucapnya.

Ia berharap musallah ini dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat. Tentunya, dirawat dengan baik, agar tetap nyaman digunakan.

“Semoga ibadahnya bisa khusyuk, tanpa harus khawatir hujan ataupun panas lagi,” tutupnya.

Penulis : Maimunah Afiah

Advertisement
Continue Reading
Advertisement