Bontang
2.052 KK di Bontang Masih BAB Sembarangan, Warga Bilang “Suka Langsung Nyemplung ke Laut”
BEKESAH.co – Pemerintah Kota Bontang melalui Forum Kota Sehat perlu membangun strategi untuk mencapai memperbaiki citra kota peraih predikat Kota Sehat Nasional. Pasalnya, tidak sedikit rumah tangga yang masih melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Menurut catatan Forum Kota Sehat Kota Bontang, sebanyak 2.052 kepala rumah tangga dan 1.916 rumah yang tersebar di dua kecamatan dan enam kelurahan masih melakukan BABS.
Dua kecamatan tersebut di antaranya Bontang Utara dan Bontang selatan
Ketua Forum Kota Sehat Bontang Hamzah memaparkan sejumlah strategi yang diperlukan untuk mendorong percepatan pencapaian stop BABS 2020. Perlu ada penyusunan regulasi terkait, sebagai bentuk pemicu perubahan perilaku, serta memberikan advokasi dan fasilitasi pemasaran sanitasi.
“Kendala dari beberapa lokasi tersebut, selain konstruksi akses sanitasi nya bermasalah, memang ada sebagian masyarakat yang memang senang BABS dengan alasan lebih mudah,” sebut Hamzah.
Hamzah menyebutkan, kendala air bersih adalah salah satu indikator utama.
(Baca: Duh, Jorok! Warga di Tiga Kelurahan Bontang Ini Masih Suka BAB Sembarangan)
Berdasarkan pendapat beberapa warga, khususnya warga yang bermukiman di atas laut, lebih menyukai tinja BAB-nya langsung nyemplung ke laut. Alasannya agar tidak perlu menggunakan banyak air untuk disiram.
“Kendalanya di air bersih. Kata warga untuk ngirit air mending menggunakan jamban yang langsung nyemplung ke laut,” ungkap Hamzah. (*)
Kecamatan Bontang Utara
1.276 Rumah dan 1.362 KK terbagi di;
- Kelurahan Loktuan (611 Rumah dan 609 Kepala Keluarga)
- Kelurahan Bontang Kuala (413 Rumah dan 501 Kepala Keluarga)
- Kelurahan Gunung Elai (230 Rumah dan 230 Kepala Keluarga)
Kecamatan Bontang Selatan
640 Rumah dan 690 Kepala Keluarga di antaranya di:
- Kelurahan Tanjung Laut Indah (22 Rumah dan 30 Kepala Keluarga)
- Kelurahan Berbas Pantai (338 Rumah dan 338 Kepala Keluarga)
- Kelurahan Bontang Lestari (141 Rumah dan 155 Kepala Keluarga)
Penulis: Ismail Usman
